China Marah Besar hingga RencanakanBalas Dendam Lebih Besar keAS,Sakit Hati Disanksi Karena Uigghur
Isu pelanggaran hak asasi yang dilakukan China pada suku bangsa Uighur di bagian barat negeri itu kini tengah menjadi bahan yang dibahas di tinglat in
Raab mengatakan kepada Commons, apa yang terjadi adalah "penahanan massal terbesar dari suatu kelompok etnis atau agama sejak Perang Dunia Kedua".
China tak tinggal diam dengan keputusan yang mereka anggap tidak adil tersebut.
Melansir Express.co.uk, Selasa (23/3/2021), pakar regional Robert Daly telah menunjukkan pola bagaimana Presiden China Xi Jinping menanggapi tindakan melawan China.
Saat ini, China kemungkinan akan berusaha untuk membalas dengan caranya sendiri.

Daly mengatakan kepada CNBC News: "Saya tidak terkejut melihat China melakukannya ke Kanada, Inggris dan mungkin AS (seperti) apa yang dilakukannya hari ini ke Eropa.
"Untuk menyebut individu tertentu dan entitas tertentu yang aktivitasnya seperti yang dikatakan China: 'Telah merugikan kepentingan China dan menginjak-injak kedaulatan mereka.'
"Anda akan melihat bahwa di bawah Xi Jinping, itu telah menjadi tanda langkah diplomatik bahwa China akan berkaca dan memperkuat apa pun yang dilakukan terhadapnya (China) dalam cara sanksi atau jika kita melihat kasus perdagangan dan pengenaan tarif yang mencerminkan perdagangan Amerika.
"Setelah Meng Wanzhou dari Huawei ditangkap di Kanada, mereka menangkap dua warga Kanada."
Analis China melanjutkan: "Jadi mereka berkaca dan memperkuat.
"Saya pikir kita harus mencari lebih banyak dari itu dari China.
"Dan ini, sejauh yang kami tahu, mendapat dukungan kuat dari orang-orang China."
Pada Senin, Dominic Raab membela penerapan sanksi, dengan alasan bahwa sanksi diperlukan karena "pelanggaran mengerikan" hak asasi manusia terhadap minoritas Muslim Uyghur di China.
Baca Juga: Satu Ruangan Panik, Selesai Lakukan Operasi Sesar Dokter Tak Temukan Bayinya, Beberapa Menit Kemudian Tangisan Terdengar Ternyata Bayinya Berada di Tempat Tak Terduga Ini
Keputusan itu membuat Chargé d'affaires di kedutaan China di Inggris, Yang Xiaoguang, mengatakan kepada Channel 4 News: “Kami menyatakan pertentangan dan ketidakpuasan yang keras tentang keputusan Pemerintah Inggris.
“Keputusan sanksi terhadap personel atau entitas China ini tidak adil dan tidak beralasan.