Pemilu Israel : Netanyahu Janji Penerbangan ke Arab, Banyak yang Inginkan Ia tak jadi PM Israel lagi

Pemilu Israel : Netanyahu Janji Penerbangan Langsung ke Arab Namun Banyak yang Inginkan Netahanyu tak jadi PM Israel lagi

Editor: Hermina Pello
YEDIOTH AHRONOTH / POOL / AFP
Pemilu Israel : Netanyahu Janji Penerbangan ke Arab, Banyak yang Inginkan Ia tak jadi PM Israel lagi PM Israel Benyamin Netanyahu dan Paus Fransiskus bertemu di Jerusalem, Senin (26/5/2014). 

UEA kemudian menolak upaya menjadwalkan ulang kunjungan itu, sambil menjelaskan mereka tidak ingin menjadi bagian dari kampanye petahana Netanyahu.

Ada desas-desus jika Netanyahu berhasil ke UEA, ia akan bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman.

Saat ditekan oleh Hasson mengenai apakah ikatan dengan UEA begitu bermasalah, Netanyahu mengatakan, "hubungan dengan UEA sangatlah kuat," dan merujuk keinginan UEA menginvestasikan 40 miliar Shekel Israel ke Israel.

Netanyahu juga menyebut-nyebut hubungan dekatnya dengan Joe Biden dan Vladimir Putin.

Hubungan dengan Putin disebutnya penting saat memastikan kemampuan Angkatan Udara Israel beroperasi di Suriah sehingga bisa menyerang target terkait dengan Iran dan mencegah Teheran menguatkan kekuasaan di negara itu.

Saat ditanya mengenai dampak ketegangan AS-Rusia dalam hubungannya dengan dua negara, ia mengatakan tahu bagaimana tetap berada di jalur dalam kedua kasus.

Protes masyarakat

Namun, meskipun Netanyahu menjanjikan normalisasi dengan Arab Saudi, tidak sedikit yang ingin dia hengkang dari kantor perdana menteri.

Mengutip The Guardian, ribuan warga Israel berdemo di luar kediaman resmi Netanyahu.

Para pengunjuk rasa itu menuntut pengusiran lebih awal sebelum pemilu parlemen.

Demo mingguan terhadap Netanyahu telah berjalan selama 9 bulan, tapi demo sempat berhenti karena musim dingin dan setelah hasil pemilu awal diumumkan Desember kemarin, demo Sabtu malam di pusat Yerusalem merupakan demo terbesar selama berbulan-bulan lamanya.

Akar dari protes ini adalah karena semua yakin Netanyahu tidak bisa bekerja sebagai perdana menteri saat ia sedang menghadapi sidang atas berbagai tuntutan korupsi.

Banyak yang juga keberatan dengan upayanya melawan krisis virus Corona.

Poling opini telah meramalkan persaingan ketat Selasa besok.

Netanyahu dan sekutu religius dan nasionalisnya disebut akan kesulitan mengamankan suara mayoritas di 120 anggota parlemen Israel atau Knesset.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved