TRIBUN WIKI

TRIBUN WIKI : Mengintip Pasar Barter di Labuan Bajo, Atraksi Budaya yang Bertahan di Era Modern

Di daerah ujung Pulau Flores ini, terdapat juga keunikan lainnya yakni pasar yang masih menggunakan sistem barter dalam transaksi.

Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/GECIO VIANA
Suasana pasar barter di Desa Persiapan Warloka Pesisir, Kecamatan Komodo, Kabupaten Mabar, Selasa (16/3/2021).   

TRIBUN WIKI : Mengintip Pasar Barter di Labuan Bajo, Atraksi Budaya yang Masih Bertahan di Era Modern
 
POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO - Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), sebagai salah satu destinasi super prioritas tersohor dengan wisata bahari dan satwa purbakala Komodo.

Di daerah ujung Pulau Flores ini, terdapat juga keunikan lainnya yakni pasar yang masih menggunakan sistem barter dalam transaksi.

Sekitar 25 kilometer selatan Labuan Bajo, atraksi budaya ini terdapat di Desa Persiapan Warloka Pesisir, desa yang dimekarkan dari desa induk, Desa Warloka, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar).

Lokasi desa ini berhadapan dengan Pulau Rinca, yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Komodo (TNK).

Di kampung pesisir yang juga terdapat batu megalitik berbentuk balok. Dalam era modern saat ini, bertahan pasar unik yang transaksinya secara barter, mirip pasar barter di Desa Wulandoni, Kabupaten Lembata, Provinsi NTT.

Seperti pasar barter pada umumnya, sejumlah warga dari gunung membawa hasil pertanian sambil menunggu warga dari pulau sekitar membawa hasil ikan untuk ditukarkan.

Aktivitas pasar barter di Desa Persiapan Warloka Pesisir ini hanya dilakukan sehari dalam seminggu, yakni pada setiap hari Selasa pukul 05.00 Wita hingga pukul 08.00 Wita.

Bepergian ke Desa Persiapan Warloka Pesisir dari Labuan Bajo bisa melalui jalan darat atau laut dengan kapal motor.

Lama waktu yang ditempuh baik jalur darat dan laut yakni sekitar 1.5 jam. Perjalanan darat semestinya lebih cepat, namun kondisi jalan yang buruk membuat lama waktu lebih lama.

Aktivitas pasar barter yang dimulai sebelum fajar menyingsing ini mengharuskan sejumlah pedagang pasar sejak sore hari sebelumnya harus bergerak dari kampungnya ke lokasi pasar.

Sebelum ada kendaraan bermotor, pedagang dari beberapa desa sekitar yakni di Desa Desa Golo sengang, Macang Tanggar, Tiwu nampar dan Desa Warloka menggunakan kerbau sebagai hewan untuk mengangkut hasil bumi untuk ditukar di pasar.

Sedangkan para pedagang dari Pulau Rinca, Pulau Papagarang, dan Pulau Kukusan serta pulau lainnya akan berdatangan menggunakan kapal.

Lokasi pasar sangat strategis karena terletak di area pesisir, tidak jauh dari dermaga kayu yang telah usang dimakan waktu.

Pasar barter tersebut menempati sebidang tanah yang juga digunakan sebagai jalan umum. Transaksi dilakukan di tanah kosong tanpa atap.

Masing-masing pedagang menjajakan dagangannya di atas terpal, baliho bekas ataupun karung bekas.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved