Kiprah Aman Bantu Pemerintah Hadapi Covid-19 Bangun Ketahanan Pangan

POS-KUPANG.COM | ENDE - Aliansi Masyarakat Adat Nusantara ( AMAN) mendukung upaya pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 dan dampaknya.

Aliansi yang bergerak dengan misi masyarakat adat berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi dan bermartabat secara budaya ini, sejak awal menyadari, pandemi ini merong-rong sisi ekonomi, membuat pertumbuhan ekonomi mandek, bahkan anjlok.

Di tengah ekonomi yang lesu, pergerakkan dibatasi, masyarakat mesti tetap makan, sehat dan bugar. Masyarakat butuh sistem imun tubuh yang baik agar tidak rentan terkena Covid-19.

Baca juga: Disebut Beri Keterangan Palsu di Sidang, Yanuar Dally Bungkam

Aman di seluruh Nusantara, termasuk Aman Nusa Bunga, gencar sosialisasi dan edukasi bagaimana membangun sistem ketahanan pangan, juga protokol kesehatan dan bahaya Covid-19, bahkan mereka punya relawan darurat Covid-19.

Tidak hanya itu, Aman berkontribusi secara langsung memberikan bantuan, berupa bahan pangan dan masker untuk masyarakat adat.

Baca juga: Mobil Bekas Murah Nissan Evalia, Termurah Rp 70 Juta Maret 2021, Daftar Harga Mobil Seken Seri MPV

Sejak Covid-19 merebak, Maret 2020 lalu, POS-KUPANG.COM, beberapa kali mengikuti aktivitas Philipus Kami ketua Aman Nusa Bunga dan jajarannya, turun-turun ke komunitas-komunitas adat di Kabupaten Ende.

Hari ini, Rabu (17/3/2021), Aman genap 22 tahun berdiri dan berkarya. Setiap wilayah termasuk Aman wilayah Nusa Bunga, Nusa Tenggara Timur (NTT), merayakannya dengan aksi sosial.

Philipus Kami bersama anggotanya, blusukan di sejumlah rumah di Kota Ende, memberikan bantuan kepada keluarga-keluarga yang membutuhkan bantuan.

Kepada awak media di Sekretariat Aman Nusa Bunga, di Jl. Udayana, Kota Ende, Philipus menuturkan, Aman akan tetap mendukung pemrintah hadapi pandemi Covid-19.

Philipus menegaskan, gerakan kampanye membangun ketahanan pangan akan terus dilakukan.

"Covid-19 tidak tau kapan berhenti, seluruh masyarakat adat di Nusantara, tetap kerja kebun, jaga ketahanan pangan pangannya dengan baik. Sehingga dengan ini mau menyampaikan pesan bahwa masyarakat adat wajib diperhatikan oleh negara," kata Philipus.

Selain itu, lanjutnya, masyarakat adat di seluruh wilayah Nusantara, mendesak pemerintah DPR dan Presiden untuk segera mengesankan undang-undang masyarakat adat.

"Harapan kita bahwa tidak ada lagi diskriminasi - diskriminasi kepada masyarakat adat dan kepada siapa saja yang membela yang berkaitan dengan hak-hak hidup, hak asasi manusia," tegas Philipus.

Philipus mengatakan, di tengah pandemi Covid-19 ini butuh semangat solidaritas. "Ini penting dan harus diutamakan," kata Philipus.

Philipus mendorong bagi yang berkelebihan mau berbagi dengan yang berkekurangan, terutama para buruh, karyawan yang kehilangan pekerjaan atau masyarakat yang kehilangan sumber penghasilan.  (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti)