Edhy Prabowo Jatahkan ke Iis Rosita Rp 50 Juta Sebulan, Tapi Sang Istri Tak Tahu Penghasilan Suami
Fakta baru terungkap lagi saat sidang kasus korupsi dengan terdakwa mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo.
Edhy Prabowo Jatahkan ke Iis Rosita Rp 50 Juta Sebulan, Tapi Sang Istri Tak Tahu Penghasilan Suami
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Fakta baru terungkap lagi saat sidang kasus suap dengan terdakwa mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo dan Suharjito.
Iis Rosita Dewi, istri Edhy Prabowo mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu, mengaku setiap bulan mendapatkan jatah Rp 50 juta dari sang suami.
Uang dari Edhy Prabowo itu kata Iis Rosita Dewi diberikan sebagaimana suami menafkahi istri.
Uang itu juga diperuntukan bagi keperluan rumah tangga.
"Apa saja yang dikasih (Edhy) ke saksi?" tanya jaksa di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (17/3/2021).
"Saya diberikan sejumlah uang setiap bulannya untuk keperluan rumah tangga dari pak Edhy," jawab Iis.
Jaksa memperdalam pertanyaannya dengan bertanya jumlah uang yang diberikan Edhy Prabowo.
Namun Iis sempat sangsi menjawab.
Ia kemudian bertanya ke hakim apakah pertanyaan jaksa perlu dijawab atau tidak.
Hakim Ketua Albertus Usada mempersilakan Iis menjawab lantaran pertanyaan jaksa dianggap masih relevan dengan dalil perkara yang disidangkan, dan demi kepentingan hukum.
"Yang mulia, apa saya boleh (menjawab)?" tanya Iis.

"Baik, oleh karenanya pertanyaan penuntut umum masih relevan untuk dijawab tentang berapa jumlah nomial. Ini kan kewajiban nafkah suami, diungkap di sini, pro justitia," tutur Albertus.
Iis menerangkan bahwa setiap bulannya Edhy Prabowo memberi uang sekitar Rp50 juta.
Uang itu diberikan baik secara transfer maupun tunai.
"Sekitar Rp50 juta. Selama saya menikah dengan pak Edhy, ada yang transfer dan ada yang tunai," pungkas Iis.
Jaksa kemudian bertanya apakah Iis mengetahui suaminya itu punya penghasilan lain di luar jabatan sebagai menteri ? Iis menjawab tidak tahu menahu.
"Kalau penghasilan lain pak Edhy pada saat jadi menteri?," tanya jaksa.
"Saya tidak tahu," kata Iis.
Dalam perkara suap ini, KPK menetapkan total tujuh orang tersangka.
Enam orang sebagai penerima suap yakni eks Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo; stafsus Menteri KP, Safri dan Andreau Pribadi Misanta; sekretaris pribadi Edhy Prabowo, Amiril Mukminin; Pengurus PT Aero Citra Kargo (ACK), Siswadi; dan staf istri Menteri KP, Ainul Faqih.
Mereka disangkakan melanggar Pasal 12 ayat (1) huruf a atau b atau Pasal 11 UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP juncto Pasal 64 ayat (1) KUHP.
Sedangkan pihak pemberi suap adalah Direktur PT Dua Putra Perkasa Pratama (DPPP) Suharjito.
Suharjito didakwa memberikan suap senilai total Rp2,146 miliar yang terdiri dari 103 ribu dolar AS (sekitar Rp1,44 miliar) dan Rp706.055.440 kepada Edhy.
Suap diberikan melalui perantaraan Safri dan Andreau Misanta selaku staf khusus Edhy, Amiril Mukminin selaku sekretaris pribadi Edhy, Ainul Faqih selaku staf pribadi istri Edhy yang juga anggota DPR RI Iis Rosita dan Siswadhi Pranoto Loe selaku Komisaris PT Perishable Logistics Indonesia (PLI) sekaligus pendiri PT Aero Citra Kargo (ACK).
Ia disangkakan melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a atau b atau Pasal 13 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Jo Pasal 64 ayat (1) KUHP.
Dalam kasusnya, Edhy Prabowo diduga melalui staf khususnya mengarahkan para calon eksportir untuk menggunakan PT ACK bila ingin melakukan ekspor. Salah satunya adalah perusahaan yang dipimpin Suharjito.
Perusahaan PT ACK itu diduga merupakan satu-satunya forwarder ekspor benih lobster yang sudah disepakati dan dapat restu dari Edhy.
PT ACK diduga memonopoli bisnis kargo ekspor benur atas restu Edhy Prabowo dengan tarif Rp1.800 per ekor.
Dalam menjalankan monopoli bisnis kargo tersebut, PT ACK menggunakan PT Perishable Logistics Indonesia (PLI) sebagai operator lapangan pengiriman benur ke luar negeri.
Para calon eksportir kemudian diduga menyetor sejumlah uang ke rekening perusahaan itu agar bisa ekspor.
Uang yang terkumpul diduga digunakan untuk kepentingan Edhy Prabowo dan istrinya, Iis Rosyati Dewi untuk belanja barang mewah di Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat pada 21-23 November 2020.
Sekitar Rp750 juta digunakan untuk membeli jam tangan Rolex, tas Tumi dan Louis Vuitton, serta baju Old Navy.
Edhy diduga menerima uang Rp3,4 miliar melalui kartu ATM yang dipegang staf istrinya.
Selain itu, ia juga diduga pernah menerima 100 ribu dolar AS yang diduga terkait suap.
Adapun total uang dalam rekening penampung suap Edhy Prabowo mencapai Rp9,8 miliar.
Anggia Putri Tesalonika Dibelikan Mobil dan Sewa Apartemen
Kasus korupsi izin ekspor benih benih lobster (BBL) atau benur menyeret seorang wanita cantik untuk menjadi saksi kasus korupsi Edhy Prabowo.
Wanita tersebut adalah Anggia Putri Tesalonika Kloer.
Anggota adalah Sekretaris Pribadi ( Sespri) Edhy Prabowo saat masih menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.
Sebagai sespri tentu ia dekat dengan bosnya.

Ia pun mendapatkan sejumlah fasilitas, antara lain pemberian satu unit mobil dan sewa apartemen dari Edhy.
Anggia menyebut dirinya adalah seorang perantau dan tidak memiliki keluarga di Jakarta.
Sehingga Edhy menyewakan sebuah apartemen untuk tempat tinggalnya selama bekerja menjadi Sespri.
Wanita kelahiran 1998 ini mengungkap hal itu saat menjadi saksi untuk terdakwa kasus dugaan suap izin ekspor benih benih lobster (BBL) atau benur, Direktur PT Dua Putera Perkasa Pratama (DPPP) Suharjito.
"Saya disewakan apartemen sebagai apartemen saya karena tidak punya keluarga di Jakarta, dan saya dari daerah dari Manado, saya disewakan apartemen," ungkap Anggia di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (17/3/2021).
Mendengar jawaban Anggia, Jaksa Penuntut Umum (JPU) kemudian membaca Berita Acara Pemeriksaan (BAP) untuk mengonfirmasi apakah penyewaan apartemen tersebut bersumber dari Edhy Prabowo.
"BAP nomor 8 karena pada saat penyewaan apartemen Amiril sempat mengatakan kepada saya bahwa terkait dengan penyewaan adalah dari bapak. Bapak di sini maksudnya adalah Edhy Prabowo," kata jaksa membacakan BAP.
"Iya," Anggia membenarkan.
Selain apartemen, Anggia juga mengaku diberikan Edhy sebuah mobil merek Honda HRV warna hitam.
Kata Anggia, pemberian mobil dimaksudkan supaya dirinya tidak perlu menggunakan kendaraan umum sebagai transportasi pergi ke kantor.
"Kendaraan itu pasca saya sembuh Covid-19 bulan awal Oktober, saya dipinjamkan mobil untuk mempermudah dari tempat tinggal ke kantor agar tidak menggunakan kendaraan umum. STNK atas nama Ainul," ucap dia.
Amiril membenarkan pembelian mobil untuk Anggia dilakukan atas perintah Edhy Prabowo.
Pembelian dilakukan secara tunai dari uang milik Edhy Prabowo yang ia pegang.
"Ada perintah dari Pak Edhy untuk agar mobil dipakai Anggia karena Anggia belum punya mobil?" tanya jaksa.
"Betul, pakai uang Bapak yang cash, uang yang di saya," ungkap Amiril.
Sosok Anggia
Anggia Putri Tesalonika Kloer perempuan cantik asal Manado, Sulawesi Utara.
Selain Anggia Putri, ada nama Fidya Yusri dan Amiril Mukminin yang jadi Sespri Edhy Prabowo.
Amiril Mukminin, sudah menjadi sesperi sejak 2015 ini mengungkapkan Edhy Prabowo menggunakan uang fee diduga hasil suap untuk membiayai sewa apartemen sekretaris pribadinya bernama Fidya Yusri.
Terungkapnya dua sespri Edhy Prabowo mendapat 'jatah' berbeda itu berawal ketika hakim bertanya kepada Amiril soal penggunaan sejumlah uang yang diduga terkait perkara korupsi.
"Di sini banyak nama perempuan, ada pembelian mobil, ada yang diinapkan di apartemen, ini uang dari mana?" kata ketua majelis hakim, Albertus Usada, di Pengadilan Tipikor Jakarta, seperti dilansir dari Antara, Rabu (10/3/2021).
Lantas siapa Anggia Putri Tesalonika Kloer?
Anggia Putri Tesalonika Kloer lahir di Manado pada 15 Agustus 1997
Dia adalah putra pasangan Fernando Kloer dan Lanny Rumpesak.
Kakaknya adalah Ketua DPC Gerindra Manado sekaligus Anggota DPRD Manado, Mona Kloer.
Anggia Putri menjadi Wakil 1 Lumimuut Minahasa Selatan 2015. Ini adalah kontes kecantikan.
Saat itu dia mewakili Dinas Kelautan dan Perikanan Minahasa Selatan (Minsel)
Dia pernah menjadi anggota Paskibraka Provinsi Sulut 2014
Selain itu, Juara 1 modeling xpresi party manado post 2015, Miss Celebrity Favorite sosial media 2016.
Anggia Putri mewakili Minahasa Selatan di ajang Nyong dan Noni Sulut 2018 dan terpilih Wakil I pemilihan Noni Sulut.
(*)
Berita terkait Edhy Prabowo
Berita terkait Menteri Kelautan dan Perikanan
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Istri Edhy Prabowo Tak Tahu Penghasilan Suami Selain Jadi Menteri, Dijatah Rp 50 Juta Sebulan, https://jateng.tribunnews.com/2021/03/18/istri-edhy-prabowo-tak-tahu-penghasilan-suami-selain-jadi-menteri-dijatah-rp-50-juta-sebulan?page=all