Laut China Selatan
China Mulai Berhati-hati karena Kapal Prancis Merapat ke Laut China Selatan, Apa yang Terjadi?
China Mulai Berhati-hati karena Kapal Prancis Merapat ke Laut China Selatan, Apa yang Terjadi?
China Mulai Berhati-hati karena Kapal Prancis Merapat ke Laut China Selatan, Apa yang Terjadi?
POS-KUPANG.COM - Kapal Perang Prancis Merapat di Laut China Selatan, China Mulai Was-was Indikasi Perang Makin Dekat?
Kapal Perang Prancis dikabarkan telah berlabuh di pelabuhan Cam Ranh, Vietnam, Selasa (9/3/2021).
Kedatangan kapal perang Prairial disebut sebagai indikasi Prancis menantang China dalam sengketa Laut China Selatan.
Baca juga: Anggota TNI Koramil di Lembata Terima Vaksin Tahap Pertama
Baca juga: Aksi Mikhayla Saat Pesta Ulang Tahun Ibu Ardie Bakrie Disorot, Nia Ramadhani Justru Bangga
Baca juga: Buruan Nikmati Promo Hypermart Mulai 16-18 Maret 2021, Buah, Susu Bayi & Diapers Diskon Spesial
Kapal Perang Prairial tersebut berlabuh hingga Jumat (12/3/2021), untuk perbaikan helikpoter di dalamnya.
Kedatangan Kapal Perang Prairial diungkapkan oleh Atas Pertahanan Prancis untuk Vietnam, Marv Razafindranaly.
Dia mengungkapkan kapal tersebut berangkat dari Tahiti pada 15 Januari dan mencapai Pelabuhan Cam Ranh di sebelah Selatan Provinsi Khanh Hoa pada Selasa.
Meski begitu, Duta Besar Prancis untuk Vietnam, Nicolas Warnery mengungkapkan kedatangan Kapal Perang Prairial merupakan bentuk rangka kerja sama Vietnam dan Prancis.
“Kedatangan kapal perang itu pada waktu saat ini dimaksudkan untuk memberikan pesan dan mendukung kebebasan navigasi di udara dan di laut, yang dibagikan oleh Vietnam dan Prancis,” ujarnya dilansir dari VNExpress.
Analis Kebijakan Martim, Komentator Politik serta Konsultan Asia, Mark J. Valencia menilai bahwa ini menjadi bukti keikutsertaan Prancis di wilayah Sengketa Laut China Selatan
Dia sebelumnya menyarankan Prancis untuk bermain dengan api di wilayah Laut China Selatan.
Baca juga: Tanggapan Kuasa Hukum Terhadap Vonis Bebas Anton Ali: Sudah Tepat dan Benar
Baca juga: Nekat, Timor Leste Bertempur Hancurkan TNI, Meski Tersisah 7 Prajurit Keadaan Berbalik, Ini Faktanya
Baca juga: Kadis Dikbud NTT Janji Perjuangkan Asrama untuk SMATER Don Bosko Lewoleba
Laut China Selatan sendiri tengah menjadi sengketa, setelah China mengklaim wailayah perairan luas tersebut masuk ke dalam wilayahnya.
Hal yang kemudian ditentang negara sekitar Laut China Selatan, Amerika Selatan dan sekutunya.
“Ini adalah sinyal yang dikirim Prancis dengan berpartisipasi pada latihan gabungan dengan India, Australia, Jepang dan AS,” tuturnya kepada South China Morning Post seperti dikutip dari Express.
“Prancis harus memutuskan apakah mereka akan mengambil risiko secara ekonomi untuk memajukan hegemoni AS di wilayah tersebut, dan mitos Amerika bahwa kebebasan navigasi komersial sedang terancam,” lanjutnya.
Baca juga: Tanggapan Kuasa Hukum Terhadap Vonis Bebas Anton Ali: Sudah Tepat dan Benar
Baca juga: Nekat, Timor Leste Bertempur Hancurkan TNI, Meski Tersisah 7 Prajurit Keadaan Berbalik, Ini Faktanya
Baca juga: Kadis Dikbud NTT Janji Perjuangkan Asrama untuk SMATER Don Bosko Lewoleba
Prancis sendiri sebelumnya memang telah melakukan operasi di perairan tersebut.
Pada Februari lalu, Kapal Selam Nuklir Prancis, SNA Emeraude telah melakukan patrol di Laut China Selatan.