Berita NTT Terkini

Warga Pulau Ende Masih Susah Dapat Air Bersih, Alat Penyulingan Rp. 14 Miliar Macet

Warga Pulau Ende, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur ( NTT) hingga saat ini masih kesulitan mendapatkan air bersih

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
ISTIMEWA/POS-KUPANG.COM
Wartawan POS-KUPANG.COM bersama dua bocah Pulau Ende di pesisir Pantai Desa Pu'u Tara Pulau Ende, (Februari 2021). 

POS-KUPANG.COM | ENDE - Warga Pulau Ende, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur ( NTT) hingga saat ini masih kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan konsumsi.

Nurdin, Camat Pulau Ende, menuturkan, setiap hari warga berlayar mengunakan jasa angkutan perahu motor membeli air di Kota Ende, Ibu Kota Kabupaten Ende.

Selain membeli untuk kebutuhan pribadi dan keluarga, ada warga yang membeli air di Kota Ende, untuk kemudian dijual di Pulau Ende, dengan harga Rp. 13 ribu per galon berukuran besar.

Baca juga: Hati-hati Penipuan Mengatasnamakan Perbankan

Sementara di Kota Ende, harga air per galon berukuran besar berkisar Rp. 5 Ribu. Dijual lebih mahal di Pulau Ende, mengingat ada biaya sewa perahu, juga tenaga.

"Di Pulau Ende itu, ada titik sumber air, air asin dan air tawar seperti biasa. Tapi kita tentu masih kekurangan air bersih," kata Nurdin, kepada POS-KUPANG.COM, Senin (15/3/2021).

Nurdin menyebut, ada sembilan desa di Pulau Ende, dengan jumlah penduduk mencapai 8.400 namun hanya tiga desa saja yang punya sumber air tawar.

Baca juga: UPT Penda NTT Wilayah Kabupaten Kupang Safari Dari Desa ke Desa

"Nah air tawar ini diedarkan melalui penjualan, tapi dengan jumlah penduduk 8.400 tentu kita masih kekurangan air bersih," keluh Nurdin.

Menurutnya, untuk kebutuhan mencuci dan lain-lain, selain konsumsi, warga mengunakan air asin atau air hujan.

Alat Penyulingan Tidak Berfungsi Lagi

Nurdin menceritakan, sebelum dirinya menjabat sebagai Camat, di Pulau Ende ada alat penyulingan air laut menjadi air tawar, sebagai solusi atasi kekurangan air bersih.

Namun, lanjutnya, alat itu sudah tidak beroperasi lagi. "Sudah beberapa tahun ini, sebelum saya sebagai camat sudah macet, alat itu tidak beroperasi lagi, mungkin karena kapasitas listriknya yang kurang," ungkapnya.

Penelusuran POS-KUPANG.COM, Proyek Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) atau alat penyulingan air laut menjadi air tawar di Pulau Ende pada 2015.

Proyek itu diadakan dengan tujuan mengatasi persoalan pelik di pulau Ende, yakni air minum bersih. Pemerintah pusat mengucurkan dana sebesar Rp 14 miliar untuk proyek penyulingan air laut menjadi tawar itu.

Banyak Penampungan Air Hujan

Di 2021 ini, POS-KUPANG.COM, sudah dua kali mendatangi Pulau Ende, tempatnya di Desa Rendoraterua dan Desa Pu'u Tara.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved