Berita Kupang Terkini

Rutan dan Lapas Kupang Mulai Kembangkan ECO Enzyme, Ini Manfaatnya

Rutan dan Lapas di Kota Kupang, ibukota Provinsi NTT akan mulai mengembangkan Eco Enzyme atau enzim sampah.  Pelatihan pengolahan limbah organik menja

Penulis: Ryan Nong | Editor: Ferry Ndoen
istimewa
Pegiat Eco Enzyme, Charles Malelak saat memberi pelatihan Eco Enzyme bagi WBK Lapas Kelas IIA Kupang, Lapas Perempuan Kelas IIB Kupang dan Rutan Kelas IIB Kupang di Alila Lapas Kupang, Rabu (10/3) lalu. 

Sebelumnya, pegiat Eco Enzyme, Charles Malelak mengatakan, Eco Enzyme hanya dapat diolah dari  jenis sampah organik yakni sisa sayur atau buah yang mentah. Proses fermentasinya akan berlangsung 3 bulan. Bulan pertama, akan dihasilkan alkohol, kemudian pada bulan kedua akan menghasilkan cuka dan pada bulan ketiga menghasilkan enzyme.

Baca juga: Sembilan Remaja Asyik Ngamar, Pakai 3 Kamar Hotel, Kepergok Petugas Trantib Kecamatan, Kronologis

Pemanenan Eco Enzyme pada bulan ketiga dilakukan dengan cara menyaring cairan menggunakan kain bersih. Cairan Eco Enzyme akan berwarna kecoklatan dengan aroma asam segar, namun kadang bervariasi dari coklat muda hingga coklat tua bergantung pada jenis sisa buahan/sayuran dan jenis gula yang digunakan. (hh)

Pegiat Eco Enzyme, Charles Malelak saat memberi pelatihan Eco Enzyme bagi WBK Lapas Kelas IIA Kupang, Lapas Perempuan Kelas IIB Kupang dan Rutan Kelas IIB Kupang di Alila Lapas Kupang, Rabu (10/3) lalu.
Pegiat Eco Enzyme, Charles Malelak saat memberi pelatihan Eco Enzyme bagi WBK Lapas Kelas IIA Kupang, Lapas Perempuan Kelas IIB Kupang dan Rutan Kelas IIB Kupang di Alila Lapas Kupang, Rabu (10/3) lalu. (istimewa)

Baca juga: Jumlah Pasien Covid-19 di Kabupaten Belu Tinggal 12 Orang, Simak Penjelasannya

Sumber: Pos Belitung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved