Berita NTT Terkini
Perpanjangan Bandara Ende Tidak Urgen Justru Lalu Lintas Bisa Turun
Rencana perpanjangan landasan pacu Bandara Hasan Aroeboesman Ende dinilai tidak urgen, justru bisa membuat arus lalu lintas pesawat turun
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | ENDE - Rencana perpanjangan landasan pacu Bandara Hasan Aroeboesman Ende dinilai tidak urgen, justru sebaliknya bisa membuat arus lalu lintas pesawat turun.
Perpanjangan Bandara bertujuan agar pesawat besar seperti Boeing atau Airbus bisa beroperasi di Bandara Hasan Aroeboesman.
Sehubungan dengan rencana tersebut, 2020, telah dilaksanakan pembebasan lahan di kompleks dolog, kendati belum rampung.
Baca juga: Dinkes Matim Catat 94 Kasus DBD Sepanjang 2021, Semuanya Sembuh Dari Perawatan Medis
Kepala Bandara Hasan Aroeboesman Ende, Indra Triyantono mengatakan, di masa kepemimpinan Bandara Hasan Aroeboesman Ende sebelumnya, memang ada rencana perpanjangan Bandara.
"Kabandara sebelum saya, hampir semuanya di sini inginnya perpanjangan landasan, sehingga dibebaskanlah lahan sebelah sana (komplek dolog)," kata Indra saat diwawancarai POS-KUPANG.COM di ruang kerjanya, Rabu (10/3/2021).
Baca juga: Balita di Ende Meninggal, Setelah Tiga Hari Keluarga Diberitahu Karena DBD
Menurut Indra, perpanjangan landas pacu Bandara, dengan maksud agar pesawat Boeing atau Airbus A320, justru akan membuat arus lalu lintas di Bandara Hasan Aroeboesman Ende turun.
Indra menguraikan, pesawat Boeing, bisa mengangkut sebanyak 230 penumpang, dampaknya pesawat - pesawat kecil tidak kebagian penumpang, frekuensi penerbangan pun akan turun.
"Bandara kita maksimalkan panjang seperti sekarang saja tapi lebarnya perlu distandarkan," kata Indra.
Selanjutnya, soal terminal, akan dipindahkan ke sebelah timur. "Kita buat megah. Kita pindahkan di ujung. Mudah-mudahan tahun depan anggaran disetujui untuk pembangunan terminal," ungkapnya.
Indra menambahkan, saat ini, mereka juga tengah serius menangani masalah banjir dan sampah. Menurutnya, sampah - sampah yang masuk ke Bandara berasal dari luar, masuk terbawa air melalui drainase.
Dia katakan, drainase tersebut merupakan aset milik Pemda Ende, sehingga saat ini tengah diproses agar aset tersebut dialihkan ke pihak Bandara agar mudah dalam penanganan masalah sampah.
"Kalau hanya air yang masuk tidak masalah, ini dengan sampah-sampah," keluhnya.
Menurutnya, baru-baru ini Bandara melalui dana APBN membersihkan sampah dan sedimen di drainase. Sampah yang diangkut sebanyak 35 truk. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti)