Moeldoko Didesak Mundur atau Dicopot Usai Pilih Jadi Ketum Partai Demokrat Hasil KLB Deliserdang
Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang,Moeldoko kini harus menerima kritikan dari masyarakat
Moeldoko Didesak Mundur atau Dicopot Usai Pilih Jadi Ketum Partai Demokrat Hasil KLB Deliserdang
POS KUPANG.COM -- Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang,Moeldoko kini harus menerima kritikan dari masyarakat
Ia diminta mundur dari Kepala Staf Kepresidenan atau dicopot usai menerima jabatan sebagai Ketum Partai Demokrat
Moeldoko telah memantapkan diri menjadi Ketua Umumm Partai Demokrat versil KLB Deli Serdang.
Kini desakan agar Moeldoko mundur sebagai Kepala Staf Presiden (KSP) menguat.
Jika tak mau mundur sejumlah pihak mendesak agar Jokowi mencopot Moeldoko dari jabatannya sebagai KSP.
Hal itu lantaran keberadaan Moeldoko yang menjabat sebagai ini, berpotensi membawa pengaruh buruk bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Terlebih, atas keterlibatannya dalam pusaran kekisruhan di tubuh Demokrat , Moeldoko dianggap berpotensi mencemarkan nama Presiden.
• Bila Kaesang Selingkuh Hanya Gosip, Ini Kisah Nyata Istri Selingkuh dengan Driver Taksi Online
• Swiss Resmi Melarang Pemakaian Cadar di Tempat Umum, Komunitas Muslim Protes
• Kaesang Pangarep Dituduh Berlaku Kejam ke Felicia Tissue,Kakak Felicia Bongkar Tabiat Putra Presiden
• Terungkap Pacaran HinggaRencana Nikah Ayu Ting Ting Hanya Setingan,Paranomal Sebut Naikan Rating

Pengamat Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia, Ade Armando, turut serta menyarankan agar Moeldoko mundur dari jabatannya sebagai KSP.
Ia menilai, kesediaannya menjadi Ketum Partai Demokrat versi KLB sulit dilepaskan dari persepsi kedekatannya dengan Joko Widodo.
Ade menganggap, hal tersebut bisa merugikan Presiden.
"Mengingat dia orang dekat Pak Jokowi dan jangan sampai ada tuduhan macam-macam, seperti KLB kemarin atas dasar perintah Pak Jokowi."
"Dan juga membersihkan reputasi Istana dari campur tangan dalam urusan internal Partai Demokrat, maka dia (Moeldoko) harus mundur."
"Saya rasa Pak Moeldoko cukup berbesar hati untuk meninggalkan Posisi KSP," ungkap Ade, dalam tayangan Kompas TV, Senin (8/3/2021).
Selain Ade Armando , Direktur Charta Politika , Yunarto Wijaya , juga menyarankan agar Moeldoko mundur dari jabatannya sebagai KSP.