Amerika Niat Serangan Terlebih Dahlu untuk Lumpuhkan China di LCS, Gegara Beijing Makin Brutal
Diperkirakan, Amerika dan sekutu akan melakukan serangan dadakan terlebih dahulu ke militer China untuk melumpukan kekuatan negara itu di Laut China S
Amerika Niat Serangan Terlebih Dahlu untuk Lumpuhkan China di LCS, Gegara Beijing Makin Brutal
POS KUPANG.COM -- Arogansi China di Laut China Selatan semakin menjadi-jadi hingga memuat sejumlah negara tak bisa mentolerir lagi gata negeri Tirai Bambu itu
Diperkirakan, Amerika dan sekutu akan melakukan serangan dadakan terlebih dahulu ke militer China untuk melumpukan kekuatan negara itu di Laut China Selatan
Ketakutan perang pecah di Laut China Selatan semakin tinggi.
Ini dikarenakan militer Amerika Serikat (AS) menyampaikan bahwa mereka akan menggunakan sistem pertahanan udara baru.
Dalam dokumen itu, sistem baru diperlukan untuk melawan China di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut.
• SBY Bawa Nama Bangsa Indonesia dan TNI dalam Kemelut Demokrat, Teddy Gusnaidi: Jangan Jadi Pengecut
• Maia Estianty Sindir Mulan Jameela? Begini Reaksi Eks Ahmad Dhani Soal Dua Wanita dengan Satu Suami
• MENGERIKAN Dunia pun Berduka,38 Tewas,Aparat Myanmar Bantai Demonstran denganTembakan Peluru Tajam
Tak hanya itu, militer AS juga mendesak untuk menggunakan Pasukan Gabungan Terpadu untuk serangan presisi di sepanjang Rantai Pulau Pertama yang strategis.
Lalu guna menopang Pasukan Gabungan Terpadu yang berada di garis depan, maka ada pertahanan rudal udara di Rantai Pulau Kedua.
Gunanya untuk menjaga kekuatan terdistribusi dan menjaga stabilitas.
Diketahui, ketegangan meningkat di wilayah tersebut, dengan pasukan AS dan China melakukan latihan militer di seluruh Laut China Selatan
Dokumen tersebut juga menyebutkan pembagian dan pemeliharaan operasi tempur untuk waktu yang lama jika diperlukan.
Untuk mencapai tujuan besar ini, Komando Indo-Pasifik AS mencari 4,68 miliar US Dollar.
“Ada bahaya terbesar yang kita hadapi di kawasan Indo-Pasifik," ungkap Laksamana Philip Davidson, pemimpin Komando Indo-Pasifik AS seperti dilansir dari express.co.uk pada Sabtu (6/3/2021).
"Jika tidak menyerang, China akan berani mengambil tindakan lain."
"Oleh karenanya, Pasukan Gabungan kami di Indo-Pasifik harus diposisikan untuk memberikan pencegahan yang kredibel."