Dewan Tetua Muslim Sebut Kunjungan Paus Fransiskus ke Irak Promosikan Perdamaian

Dewan Tetua Muslim menganggap, kunjungan Paus Fransiskus ke Irak merupakan kesempatan besar untuk mempromosikan perdamaian.

Editor: Agustinus Sape
AP PHOTO/ANDREW MEDICHINI
Paus Fransiskus saat berpidato dalam pertemuan dengan para uskup dan pendeta, di Katedral Sayidat Al Nejat (Our Lady of Salvation) di Baghdad, Irak, pada Jumat (5/3/2021). 

Daftar kunjungannya termasuk ke gereja Sayidat Al Nejat atau Our Lady of Salvation, di mana serangan teror menewaskan puluhan orang pada 2010.

Paus Fransiskus juga akan mengunjungi Niniwe, yang pada 2014 menjadi lokasi serangan ISIS terhadap agama minoritas, untuk memaksa mereka pindah agama atau dibunuh.

"Orang-orang hanya punya beberapa menit untuk memutuskan apakah mereka mau pindah atau dipenggal," kenang Karam Qacha imam Katolik Khaldea di Niniwe. "Kami meninggalkan segalanya, kecuali iman kami."

Sekitar 100.000 orang atau kurang lebih separuh dari populasi Kristiani di provinsi itu melarikan diri. Dari sebanyak itu hanya 36.000 yang pulang, menurut badan amal Katolik Aid to the Church in Need.

Namun, sepertiga dari para pengungsi yang kembali ingin pergi selamanya karena jengah dengan korupsi yang merejalela di Irak, penganiayaan, dan kemiskinan yang sekarang menerpa 40 persen populasi.

3. Memimpin kebaktian di lebih dari 6 gereja

Paus Fransiskus akan memimpin lebih dari 6 kebaktian di gereja-gereja yang porak poranda, stadion yang direnovasi, serta di daerah-daerah terpencil.

Jumlah pengunjung akan dibatasi, dan social distancing akan diterapkan.

Di Irak ia akan menempuh jarak 1.400 kilometer lebih dengan pesawat dan helikopter, melintasi daerah-daerah di mana pasukan keamanan masih memerangi sisa-sisa ISIS.

Kemudian untuk jarak yang lebih dekat, Paus Fransiskus akan naik mobil lapis baja di jalan yang baru diaspal dan dihiasi pagar bunga serta poster untuk menyambut kedatangannya.

Di Irak, Paus Fransiskus dikenal sebagai Babal Al Vatican.

"Kami berharap paus akan menjelaskan kepada pemerintah bahwa mereka perlu membantu rakyatnya," kata seorang pria Kristen dari Irak utara, Saad Al Rassam kepada AFP. "Kami sangat menderita, kami butuh bantuan."

Jumlah umat Kristiani di Irak terus merosot selama bertahun-tahun akibat penganiayaan dan kekerasan sektarian. Dari 1,5 juta lebih populasi Kristiani pada 2003, sekarang tersisa tak sampai 400.000 orang.

4. Yakinkan umat Kristiani Irak pulang

Paus Fransiskus tidak hanya meyemangati umat Kristiani Irak untuk bertahan di sana, tetapi juga mendorong beberapa emigran untuk kembali. Mereka yang diajak pulang termasuk yang sekarang berada di Lebanon atau Yordania, atau diaspora di negara-negara jauh seperti Kanada dan Australia.

"Saya datang sebagai peziarah, peziarah yang bertobat memohon ampunan dan rekonsiliasi dari Tuhan setelah bertahun-tahun perang dan terorisme," ujar Paus Fransiskus jelang keberangkatannya ke Irak.

Nonton videonya:

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dewan Tetua Muslim: Kunjungan Paus Fransiskus ke Irak Promosikan Perdamaian"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved