Kapolda Metro Jaya Dikutuk Saat Keluarga 6 Laskar FPI Gelar Muhabalah: Ya Allah, Laknatlah Mereka
Adapun arti Mubahalah adalah memohon kutukan kepada Allah untuk dijatuhkan kepada orang yang salah/dusta, sebagai bukti kebenaran salah satu pihak.
Kapolda Metro Jaya Dikutuk Saat Keluarga 6 Laskar FPI Gelar Muhabalah: Ya Allah, Laknatlah Mereka
POS-KUPANG.COM, JAKARTA -- Ini kabar terbaru tentang perkembangan penanganan kasus tewasnya enam laskar FPI (Front Pembela Islam) pada akhir Desember 2020 lalu.
Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) Enam Laskar FPI dan keluarga korban, mengadakan Mubahala.
Mubahalah artinya memohon kutukan kepada Allah untuk dijatuhkan kepada orang yang salah/dusta, sebagai bukti kebenaran salah satu pihak.
Sebelumnya, mereka telah melayangkan undangan terhadap beberapa pihak, khususnya dari kepolisian.
Namun, kapolda dan beberapa nama yang diundang tidak datang pada acara yang digelar secara virtual tersebut.
Salah satu orang tua dari korban enam laskar FPI yang meninggal, Suhadah, menyatakan, ada banyak kebohongan terkait penjelasan pihak kepolisian atas meninggalnya enam anggota laskar FPI yang sedang mengawal Habib Rizieq dan keluarganya itu.
Ia pun menyampaikan 'kutukan' kepada pihak-pihak yang telah melakukan pembunuhan serta pihak yang berbicara dusta ketika memberikan keterangan tentang kematian enam laskar FPI.
"Inilah Mubahalah kami sebagai orang tua korban enam laskar FPI. Demi Allah, Tuhan langit dan bumi, kami bersumpah bahwa kami keluarga dari pembantaian pada 7 Desember 2020 yang lalu," ujarnya dalam acara Mubahalah yang diadakan secara virtual, Rabu (3/3).
Ia juga menyebutkan bahwa para laskar FPI tersebut dianiaya dan dibunuh.
"Enam laskar FPI yang terbunuh di KM 50 tol Cikampek, benar dan meyakini. Anak-anak kami dari laskar tersebut dianiaya dan dibunuh dengan dzalim oleh para oknum polisi serta mereka (polisi) berdusta terkait pembunuhan tersebut," imbuhnya.
Dalam penyampaian mubahalah, ia berdoa kepada Tuhan agar melaknat dan memberikan azab kepada polisi yang membunuh mereka (enam laskar FPI).
Selain itu, dalang dan pendukungnya juga harus di azab sesuai perbuatannya.
"Ya Allah jika mereka para pembunuh, dalangnya serta orang pendukungnya memang benar. Laknatlah keluarga kami sampai akhirat nanti. Tapi, jika enam syuhada yang benar dan mereka membunuhnya, laknatlah mereka sampai keturunannya di dunia maupun akhirat. Engkaulah sebaik saksi dan hakim. Urusan ini kami serahkan padamu ya Allah SWT," kata dia.
Dia menambahkan, akan melakukan Mubahalah ini terus menerus sampai kasusnya benar terungkap dan orang yang salah dihukum sesuai perbuatannya.