Berita NTT Terkini
Dinas Pendidikan Ngada Masukan Bahasa Daerah Dalam Mata Pelajaran Muatan Lokal
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ngada, Vinsensius Milo meminta, supaya Bahasa Daerah dapat diterapkan sebagai bahasa pengantar di sekolah
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | BAJAWA-Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ngada, Vinsensius Milo meminta, supaya Bahasa Daerah dapat diterapkan sebagai bahasa pengantar di sekolah-sekolah terutama untuk kelas bawah.
Oleh karena itu, secara formal, penerapan bahasa daerah sebagai bahasa ibu di lingkungan sekolah harus diatur sistemnya terlebih dahulu.
"Karena itu untuk di Kabupaten Ngada, kita sedang proses untuk bisa masuk kedalam muatan lokal (mulok)," kata Vinsensius kepada Pos Kupang saat ditemui di Kantor Bupati Ngada, Kamis (4/3/2021).
• Andi Arief Bongkar Rencana KLB Demokrat di Deli Sergang Tanpa Restu SBY Moeldoko Akan Hadir, SERIUS?
Vinsensius mengatakan, dalam mata pelajaran muatan lokal itu, nantinya diatur standar isinya apa, kemudian kompetensi intinya apa, dan kompetensi dasarnya apa, sehingga diharapkan pembelajaran bahasa daerah dimasukan dalam kurikulum muatan lokal.
"Karena ketika kita bicara soal pendidikan formal, maka harus ada kurikulum, ada standar isi sehingga kita tidak bisa keluar dari itu," ungkapnya.
• Kapolda Metro Jaya Dikutuk Saat Keluarga 6 Laskar FPI Gelar Muhabalah: Ya Allah, Laknatlah Mereka
Vinsensius mengaku, draf mata pelajaran muatan lokal sudah final digarap, tinggal menunggu tanda tangan dari Bupati Ngada. Jika draf tersebut sudah final, maka tahun ajaran baru sudah ada mata pelajaran muatan lokal.
"Sehingga harapan bahwa bahasa daerah diterapkan di sekolah bisa kita wujudkan," jelasnya.
Vinsen menambahkan, jika bahasa daerah dipaksakan dalam kegiatan pembelajaran juga salah karena memang bahasa resmi adalah bahasa Indonesia.
"Bahwa dalam kelompok tertentu mereka menggunakan bahasa ibu itu yang kita harapkan, dan itu juga tidak terlepas dari peran keluarga. Kalau keluarga tidak membiasakan bahasa daerah dari rumah juga tidak bagus," pungkasnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi)