Dipecat dari Demokrat, Johnny Allen Marbun 'Serang' SBY:: Partai Ini Dikelola Sesuai Selera Pemilik
"Kalau dibilang SBY tidak berdarah-darah membangun Partai Demokrat, mungkin yang bilang begitu tidak tinggal di planet bumi, tinggal di Planet Mars."
Dipecat dari Demokrat, Johnny Allen Marbun 'Serang' SBY: Partai Ini Dikelola Sesuai Selera Pemilik
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Setelah dipecat dari Partai Demokrat, Johnny Allen Marbun dan teman-temannya seakan langsung menyerang SBY (Susilo Bambang Yudhoyono).
Terhadap partai berlambang Mercy itu, Johnny Allen Marbun menyebut bahwa partai itu tak ada apa-apanya bila tanpa mereka.
Meski peran kader yang dipecat itu mungkin tak seberapa besarnya di mata pemilik partai, namun atas peran mereka pula, Partai Demokrat perlahan-lahan tumbuh menjadi partai besar.
Atas pernyataan tersebut, Partai Demokrat pun meresponnya. Apalagi dalam tudingannya, Johnny Allen Marbun juga menyebut Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak berdarah-darah saat membesarkan partai itu.
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyebut, apa yang diungkapkan Johnny Allen Marbun merupakan manipulasi sejarah pembentukan Partai Demokrat.
"Kalau dibilang SBY tidak berdarah-darah membangun Partai Demokrat, mungkin yang bilang begitu tidak tinggal di planet bumi, tinggal di Planet Mars kali."
"Ini namanya manipulasi sejarah kalau bilang enggak ada keringat Pak SBY mendirikan partai," kata Herzaky kepada wartawan, Senin (1/3/2021).
Lantas, Herzaky menjelaskan awal mula berdirinya Partai Demokrat.
Dia mengatakan, gagasan membentuk partai Demokrat dimulai ketika SBY kalah dari Hamzah Haz untuk menjadi calon wakil presiden Megawati Sukarnoputri, dalam pemilihan di Majelis Permusyawaratan Rakyat tahun 2001.
Satu di antara pendiri Demokrat, Ventje Rumangkang (almarhum), kemudian menyarankan SBY mendirikan partai.
"Bapak Ventje menyampaikan bahwa banyak orang yang menginginkan SBY menjadi pemimpin nasional, termasuk menjadi wakil presiden."
"Namun realitas politik tak memungkinkan lantaran SBY ketika itu tak mempunyai partai," ujarnya.
Setelah berdiskusi dengan Ibu Ani, lanjut Herzaky, SBY kemudian mengamini usulan Ventje.
Herzaky menyebut SBY pula yang kemudian menciptakan nama, logo, bendera, mars, hingga manifesto politik Partai Demokrat.
"Partai ini pun didirikan pada 9 September 2001, mengambil tanggal yang sama dengan hari ulang tahun SBY pada tanggal 9 bulan sembilan."