Polri Pastikan Tidak Ada Pelanggaran Hukum Terkait Kerumunan Saat Kunker Jokowi di Maumere NTT

Polri menilai tidak ada pelanggaran hukum dalam kegiatan kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Maumere, Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Editor: Agustinus Sape
Tribunnews.com
Tangkapan layar video kerumunan warga sambut kedatangan Presiden Joko Widodo di Maumere, NTT, yang beredar di media sosial. 

"Penanganan cepat yang akan dilakukan oleh kami dengan contact tracing sehingga bisa mengetahui penyebaran Covid-19 (di Sikka)," tegasnya.

Diakui Fransiskus memang tidak ada langkah lain yang diambil untuk mencegah kerumunan massa saat kunjungan, selain melakukan imbauan kepada masyarakat kota Maumere. Tetapi Fransiskus beralasan antusiasme warga tidak bisa dibendung saat kunjungan Presiden yang telah dinantikan oleh masyarakat Sikka.

Hal senada disampaikan Sekretaris II Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus. Dia menjelaskan sebelum kedatangan sudah dilakukan upaya pencegahan dari gugus tugas dengan melakukan imbauan kepada masyarakat.

"Tetapi (antusias) masyarakat tidak bisa kita hindari," jelas Petrus yang juga Kepala Dinas Kesehatan Sikka.

Sebelumnya, sejumlah video kunjungan Jokowi di NTT beredar di media sosial. Beberapa di antaranya memperlihatkan
Jokowi tampak membuka atap mobil. Lalu ia menyapa para warga. Sesekali Jokowi menunjuk masker di mulutnya seraya mengingatkan warga akan kedisiplinan protokol kesehatan.

Hasil Tes 109 Warga Maumere Negatif

Pemeriksaan rapid antigen terhadap 109 warga Kota Maumere yang dilakukan di beberapa titik menunjukkan hasil negatif.

Pemeriksaan Rapid Antigen tersebut dalam rangka tracing warga Kota Maumere yang terlibat kerumunan saat kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke Kabupaten Sikka pada Selasa (23/2/2021) lalu.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Daerah Edmon Bura kepada wartawan pada Sabtu (27/2/2021).

Penyampaian informasi tersebut berdasarkan data yang diterima Edmon Bura dari Juru Bicara Satuan Tugas COVID-19 Kabupaten Sikka Bidang Kesehatan, dokter Clara Francis.

Kabag Prokopim Setda Sikka menjelaskan, pelaksanaan Rapid Antigen dimulai disekitaran Hotel Permatasari Maumere menuju arah timur tepatnya di SPBU Waioti dan dilakukan pemeriksaan Rapid Antigen terhadap 18 orang yang hasilnya negatif.

Selanjutnya dari Kelurahan Waioti hingga ke Terminal Lokaria, Satgas COVID-19 Kabupaten Sikka kembali melakukan pemeriksaan Rapid Antigen terhadap 24 orang yang mana hasilnya negatif.

Selanjutnya, Satgas COVID-19 Kabupaten Sikka terus melakukan tracing ke arah timur tepatnya di Geliting hingga ke sekitaran Nangahale, Kecamatan Talibura dengan melakukan pemeriksaan terhadap 22 orang dan hasilnya negatif.

"Rapid hari ini sebagai sample tracing antisipatif pasca kunjungan. Tracing tetap dilakukan di puskesmas masing-masing dengan tambahan pertanyaan "apakah ikut dalam kerumunan massa saat kunjungan? Jika iya, maka dilanjutkan dgn rapid antigen," jelas Kabag Edmon Bura.

Sementara itu, hasil pemeriksaan rapid antigen terhadap 23 orang lainnya di Nangahale hingga pertigaan Napungete juga menunjukkan hasil negatif.

Total warga Kabupaten Sikka yang menjalani pemeriksaan Rapid Antigen disepanjang jalan dari Bandara Frans Seda Maumere hingga menuju pertigaan Napungete sebanyak 109 yang keseluruhannya menunjukkan hasil negatif.

Selain melakukan pemeriksaan, Satgas COVID-19 Kabupaten Sikka juga memberikan edukasi dan membagikan vitamin.

Sumber: Tribunnews.com/CNNIndonesia.com/kumparan.com)

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Polri Pastikan Tidak Ada Pelanggaran Hukum Terkait Kerumunan Massa Saat Jokowi Kunker di NTT

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved