Timor Leste
NGERI! Ditinggalkan Portugis Timor Leste Terpecah, Terjadi Perang Saudara. Salah Satu Mau Gabung RI
POS-KUPANG.COM - Perang saudara dan pertumpahan darah tidak bisa terlepas dari sejarah Timor Leste sebagai sebuah negara termuda di Asia.Perang saud
Di tengah kerusuhan yang terjadi, Gubernur Timor Portugis waktu itu (gubernur terakhir), Mario Lemos Pires pun mengevakuasi sebagian besar pasukan Portugis ke Pulau Atauro.
• Sambung Cuitan Denny Siregar Soal Oknum yang Laporkan Jokowi, dr Tirta Bilang Begini, Bikin Syok
FRETILIN pada akhirnya dapat mendeklarasikan kemerdekaan Timor Timur secara sepihak pada tanggal 28 November 1975, dan menyebutnya Republik Demokratik Timor Leste.
Meski kemerdekaan tersebut tak bertahan lama, karena hanya kurang lebih satu minggu kemudian, pasukan Indonesia datang menginvasi Bumi Lorosae.
Sebelum pasukan Indonesia datang, bahkan partai lawan FRETILIN juga masih sempat menunjukkan perlawanannya.
Mereka mengadakan proklamasi tandingan yang dikenal sebagai Deklarasi Balibo.
• Simak Fakta, SBY Sadar tak Bisa Imbangi Koalisi Jokowi, Kader Demokrat Diminta Lakukan Hal Ini
Deklarasi tersebut dikumandangkan pada tanggal 30 November 1975 di Balibo, menyatakan bahwa Timor Timur menjadi bagian dari Indonesia.
Naskah proklamasi tersebut ditandatangani oleh Arnaldo dos Reis Araujo (APODETI) dan Francisco Xavier Lopes da Cruz (UDT).
Pernyataan sikap politik keempat partai diiringi dengan persiapan pembentukan pasukan gabungan yang direkrut dari para pengungsi yang jumlahnya sekitar 40 ribu orang.
Dari perbatasan NTT, pasukan yang terdiri dari para pengungsi ini kembali ke Timor Timur dan menyerang kedudukan pasukan FRETILIN secara bergerilya.
• Bunuh 2 Gadis Muda,Kekejaman Polisi Berpangkat Aipda Terkuak, Korban Dibawa ke Hotel Lalu Dicekik
FRETILIN semakin kewalahan ketika pada 7 Desember 1975, ABRI melakukan invasi militer ke Timor Timur yang dikenal sebagai Operasi Seroja.
Operasi tersebut telah didahului oleh Operasi Komodo, yang merupakan misi intelijen yang dilakukan oleh perwira perwira TNI.
Amerika Serikat juga turut mengambil peran dalam operasi-operasi keamanan yang dilakukan Indonesia di Timor Timur kala itu.
Selama masa invasi, massa penolak integrasi (FRETILIN) dibantai oleh pasukan ABRI.
• Astaga, Layani 15 Pria dalam Sehari, Wanita Ini Tega Jual Anaknya Rp 1,5 Juta, Alasannya Bikin Syok
Menyusul invasi tersebut, gubernur Timor Portugis dan stafnya meninggalkan pulau Atauro dengan dua kapal perang Portugal.
Sebagai pernyataan kedaulatan, Portugal tetap mempertahankan kapal perang yang berpatroli di perairan sekitar Timor Timur hingga Mei 1976.