INI Instruksi Kapolri Usai Oknum Polisi Temak Mati Anggota TNI dan 2 Warga Lainnya di Kafe
Kasus aksi koboi oknum polisi mabuk yang menembak mati tiga orang satu diantaranya anggota TNI AD langsung menarik perhatian Kapolri Jenderal Listyo S
Sementara terkait izin, Tamo menyebut bahwa izin bangunan itu sebagai kafe. Namun memang kafe itu kerap dijadikan sebagai restoran.
"Ijinnya kafe, tapi memang dia kecenderungan pas kami lihat ada semacam restoran seperti itu. Jadi sudah kami tindak dua kali, cuma membandel itu," ungkapnya dikonfirmasi.
Sementara warga sekitar Mirza mengaku sering mendengar suara musik dangdut dari dalam Kafe RM yang menjadi lokasi penembakan oknum polisi. Kafe itu selalu ramai setiap malam hari.
Mirza mengatakan tidak mengetahui persis kejadian penembakan itu.
Namun ia memang sempat mendengar suara tembakan sebanyak satu kali.
"Tapi saya enggak berani keluar karena takut," terangnya ditemui Kamis (25/2/2021).
Kemungkinan kata Mirza, keributan itu terjadi di lantai dua kafe.
Sebab, kafe itu sepengetahuannya selalu dikunjungi pengunjung meski pemberlakukan PSBB sudah berjalan.
Setiap pukul 00.00 WIB, kafe itu selalu ramai dikunjungi orang.
Mirza sendiri tidak tahu persis bangunan yang terletak di Jalan Lingkar Luar Barat itu lokasi apa.
Sebab tidak ada papan nama di depan kafe tersebut.
Ia hanya tahu bahwa dari dalam kafe itu selalu terdengar suara musik dangdut.
"Enggak tahu ini tempat apa. Tapi kalau malam sering ada suara dangdutan," bebernya.
Pantauan Wartakotalive.com memang tidak ada satupun papan nama di kafe tersebut. Hanya ada spanduk di dalam kafe yang bergambar alkohol.
Sebuah tulisan RM di spanduk itu terlihat sudah tersobek.