Ribuan Babi di Manggarai Barat Mati Diserang Flu Babi Afrika

berbekal anggaran yang ada dilakukan pembelian desinfektan, vitamin dan obat cacing untuk peningkatan kesehatan babi.

Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/Gecio Viana
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kabupaten Mabar, drh. Theresia P. Asmon saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (18/2/2021). 

Langkah biosekuriti pada peternakan rakyat diantaranya, melakukan perlakuan pakan sisa terlebih dahulu direbus dengan suhu 90 derajat selama 1 jam. Lalu, membatasi lalu lintas seperti orang, alat angkut, babi atau bibit babi, peralatan kandang dan vektor. 

Selain itu penting juga yang melakukan sanitasi dan desinfeksi dengan ganti baju, ganti sepatu serta cuci tangan dan disinfeksi.

Menurut Asmon, tingginya penyebaran virus ASF di daerah itu karena, di mana masih terdapat lalulintas orang atau daging babi antar wilayah.

"Virus ASF belum ada obat maupun vaksin, kewaspadaan itu wajib, karena wilayah ini sudah tertular, wilayah lain tidak ada kasus harus waspada. Biosekuriti itu ibaratnya protokol kesehatan yang wajib dijalankan," tegasnya.

Selama ini, lanjut dia, intervensi yang dilakukan pemerintah adalah gencar melakukan Komunikasi, Informasi dan Edukasi.

Selain itu, berbekal anggaran yang ada dilakukan pembelian desinfektan, vitamin dan obat cacing untuk peningkatan kesehatan babi.

"Obat yang kami beli itu oral semua, agar mengurangi lalulintas orang. Jadi, kalau ada peternak yang masih berternak, laporkan sehingga diberikan desinfektan dan obat serta vitamin," katanya.

Diakuinya, pemberian obat dan vaksin sebelumnya dilakukan secara injeksi, namun untuk mengurangi kontak dengan ternak babi, maka diberikan obat oral agat peternak selanjutnya memberikannya kepada babi yang dipeliharanya.

"Kami berharap dapat support anggaran untuk vitamin oral, minimal membantu mengubah pola pemeliharaan ternak di masyarakat," katanya.

Langkah selanjutnya yang akan diambil adalah bekerja sama dengan pihak gereja agar secara bersama melakukan pelatihan pembuatan pakan dan melakukan sosialisasi serta edukasi terkait penanganan virus ASF.

RSIA Dedari Kupang Beri Kado Untuk Warga TDM, Dari Paket Sembako Hingga Parcel Buah Buahan

Warga Kelurahan Fatubesi Gotong Royong Berantas Sarang Nyamuk

Pengamat Ekonomi Regional,James Adam : Dampak Covid Pemerintah Tambah Kuota Perumahan Bersubsidi

Reses DPRD Kota Kupang, Moris Lay Disambut Keluhan Warga

Pihaknya berharap agar peternak segera melaporkan jika terjadi kematian babi secara mendadak agar segera dilakukan observasi.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved