Berita Nasional Terkini
Din Syamsuddin Dilapor ke KASN Bukan Radikalisme tapi Deklarator KAMI! GAR ITB Sebut Ada 6 Alasan
GAR ITB, pihak yang dituduh menyebut Din Syamsuddin radikal akhirnya angkat bicara. Ada 6 alasan GAR ITB melaporkan Din Syamsuddin ke KASN
"Padahal kita tahu bahwa kejadian itu adalah murni kriminalisasi biasa."
Atas beberapa kasus tersebut, Shinta Madesari menduga yang bersangkutan telah melanggar kode etik dan disiplin sebagai ASN.
Meski begitu, dirinya membantah ketika pihaknya melaporkan Din Syamsuddin atas dugaan melakukan paham radikalisme.
Lebih lanjut, untuk saat ini, pihaknya mengaku sudah menyerahkan kewenangan penuh kepada KASN, apakah tergolong sebagai radikal atau tidak.
"Oleh karena itu kami menyurati KASN. Kami tidak menggolongkan pelaporan kami apakah radikalisme atau enggak," kata Shinta Madesari.
"Ini hanya pure tindakan pelanggaran etika sebagai ASN.
Masalah apakah tindaklanjutnya itu wewenang KASN, bukan wewenang kami," terangnya menutup.
Respons Ketua PP Muhammadiyah
Sebelumnya, dalam kesempatan sama, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Anwar Abbas buka suara terkait munculnya tudingan radikal kepada Din Syamsuddin.
Dilansir TribunWow.com, Anwar Abbas dengan tegas mempertanyakan dasar dari tudingan tersebut dan meminta untuk ditunjukkan bukti-buktinya.
"Kita melihat tuduhan mereka itu tidak berdasar, apa dasarnya?," tanya Anwar Abbas.
"Kalau mengatakan Pak Din radikal, mana tindakan dan ucapan Pak Din yang radikal?," tanyanya.
Anwar Abbas lantas mengungkapkan sosok dari Din Syamsuddin yang diyakini tidak mungkin memiliki sikap radikal.
Dikatakannya bahwa mantan Ketua PP Muhammadiyah itu memiliki peran besar dalam aksi perdamaian Islam, baik di Indonesia, Asia, maupun dunia.
"Pak Din ini hidup di tengah-tengah pluralitas dan dia mendirikan sebuah organisasi atau lembaga kajian yang bernama Center for Dialogue and Cooperation among Civilisation (CDCC)," ungkapnya.