Berita Timor Leste
Jadi Medan Perang Dunia II, Begini Kisah Pertempuran 'Battle of Timor' di Timor Leste, Mengerikan
Jadi Medan Perang Dunia II, Begini Kisah Pertempuran 'Battle of Timor' di Timor Leste, Mengerikan
Mereka menghancurkan jembatan, menyerang patroli dan penjaga Jepang, menaklukkan gudang musuh dan menempatkan ranjau.
Dengan cara tersebut mereka berhasil menggunakan cara primitif, untuk menghina musuh.
Namun, pada akhir tahun 1942 Jepang telah mengirimkan begitu banyak pasukan ke Timor.
Banyaknya pasukan Jepang dikirim adalah untuk mematahkan perlawanan sekutu, sehingga dirasa perlu untuk mengevakuasi semua gerilyawan serta pendukung pribumi pasukan sekutu dan penjajah Portugis yang telah berperang di pihak sekutu.
Beberapa uji coba untuk mencapai hal tersebut dilakukan oleh angkatan laut Australia; beberapa sukses lainnya gagal.
Selama uji coba itu sebuah korvet hilang dengan korban 100 nyawa.
Setelah itu pihak Australia meminta kapal cepat dan bersenjata lengkap dari Angkatan Laut Belanda untuk mengevakuasi pasukan dari Timor.
Kedua kapal perusak Belanda Hr. Ms. Van Galen (2) dan Tjerk Hiddes ditempatkan di Fremantle.
Tetapi karena 'Van Galen' berada di laut, 'Tjerk Hiddes'-lah yang harus melakukan misi berbahaya.
• YASIN, Bacaan Surat Yasin 83 Ayat Serta Tulisan Latin & Terjemahannya Dilengkapi Doa Usai Baca Yasin
• BCL Baru Sadari Pengorbanan Besar Mendiang Suami, Ariel NOAH Bakal Sulit Gantikan Ashraf Sinclair
• PKB Lirik Artis Jadi Gubernur DKI Ingin Pinang Raffi Ahmad & Agnes Monica Di Pilkada 2024, Benarkah?
Hr. Ms. Tjerk Hiddes membutuhkan tiga perjalanan berbahaya untuk mengevakuasi semua gerilyawan dan kolaborator mereka.
Penyeberangan yang berani yang menghasilkan evakuasi yang sukses sangat dipuji oleh semua sekutu.
Pada tanggal 9 Desember, dini hari pada jam 5 pagi, Hr. Ms. Tjerk Hiddes meninggalkan Port Darwin dan menuju ke Timor melalui selat Dundas, antara Pulau Melville dan semenanjung Cobourg, setelah itu kapal perusak tersebut melintasi Laut Timor dengan kecepatan tiga puluh knot.
Dengan navigasi dan waktu yang sangat baik Hr. Ms. Tjerk Hiddes tiba tepat pada waktunya di tempat yang tepat.
Beberapa hari setelah kembali ke Port Darwin, pada 14 Desember, Tjerk Hiddes pergi lagi menjelang tengah malam untuk menjemput pengungsi.
Pada 18 Desember, Hr. Ms. Tjerk Hiddes pergi untuk ketiga kalinya dan terakhir kalinya ke Timor.