Aksi Moril Warga Gotong Royong Bersihkan Sampah di Betun
Aksi moril warga bergotong royong membersihkan sampah di Betun Kabupaten Malaka
Penulis: Edy Hayong | Editor: Kanis Jehola
Aksi moril warga bergotong royong membersihkan sampah di Betun Kabupaten Malaka
POS-KUPANG.COM | BETUN - Kebersihan bukan hanya menjadi tanggung jawab perorangan atau pemerintah semata, tapi menjadi perhatian semua kalangan.
Khusus di Betun, Ibu kota Kabupaten Malaka dalam sebulan belakangan di setiap sudut kota terlihat tumpukan sampah "menggunung" dan menebar aroma tak sedap.
Melihat kondisi ini, kaum milenial yang disponsori Roy Tey Seran (RTS) Center dan Yanto Bria Lawalu (YBL) Creator dengan melibatkan Puskesmas Betun, Pemerintah Desa Wehali, Aparat Kepolisian Sektor Malaka Tengah dan Koramil 1605-04 Betun, menggelar aksi moril membersihkan sampah-sampah yang bertebaran.
• Rosalinda Oktaviana Terharu Atas Aksi Kemanusiaan TNI Bagi Warga di Perbatasan RI-RDTL
Kepala Puskesmas Betun, Irene Tey Seran, di sela-sela kegiatan Sabtu (13/2) mengatakan, kebersihan merupakan tanggung jawab bersama atau semua komponen masyarakat bukan tanggung jawab segelintir orang atau pihak tertentu.
"Kebersihan itu tanggung jawab semua orang bukan hanya pihak tertentu. Jadi kita sebagai masyarakat Malaka wajib untuk menjaga kebersihan di lingkungan sekitar,"ujarnya.
• Satgas Yonarmed 3/105 Tarik Lakukan Aksi Kemanusiaan di Perbatasan RI-RDTL
Menurut Irene, selain itu membersihkan lingkungan sekitar dari sampah dan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sangat penting dalam pencegahan penyakit berbasis lingkungan seperti demam berdarah, malaria, diare dan penyakit berbasis lingkungan lainnya ketika musim hujan seperti sekarang.
"Karena sesungguhnya penyakit berbasis lingkungan itu diciptakan oleh kita masyarakat itu sendiri karena kurangnya kebersihan terhadap lingkungan," jelasnya.
Karena itu dirinya mengajak seluruh masyarakat Rai Malaka untuk sama-sama menjaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS) agar dapat terhindar dari penyakit berbasis lingkungan seperti demam berdarah, malaria, diare dan penyakit berbasis lingkungan lainnya.
Ia juga berterima kasih kepada kaum milenial yang sudah berinisiatif untuk melakukan kegiatan kebersihan di sekitaran kota betun yang juga merupakan pusat ibu kota Kabupaten Malaka.
Harapan kedepannya Pemerintah Daerah sudah bisa menentukan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sehingga kalau pas sampah berserakan seperti ini tinggal angkut dan buang ke tempat tersebut.
Dirinya juga menghimbau untuk setiap masyarakat dapat menyiapkan tempat sampah sederhana pada setiap rumah untuk mencegah pembuangan sampah sembarang di tempat umum.
"Saya minta kalau bisa di setiap rumah masyarakat itu bisa menyiapkan tempat sampah sederhana sehingga kita jangan buang sampah sembarang tapi kita punya wadah sendiri untuk membuang sampah sambil menunggu petugas datang angkut," pinta Irene.
Sementara itu Yanto Bria Lawalu salah satu inisiator kegiatan pembersihan mengatakan sampah yang disini sudah sekitar 4 bulan dibuang di sudut-sudut kota juga sekitaran jalan umum tentu kurang sedap dipandang mata.
Karena itu, mereka dengan kesadaran sendiri dan merasa mencintai daerah ini mengajak semua kalangan khusus kaum milenial dari hati ke hati yang memiliki kepedulian terhadap kebersihan lingkungan untuk melakukan pembersihan.