KPAD Manggarai Merilis Ratusan Warga Manggarai Terpapar HIV/AIDS

POS-KUPANG.COM, RUTENG - Pihak Komisi Penanggulangan AIDS (KPAD) Kabupaten Manggarai merilis data ratusan warga Manggarai yang terpapar HIV/AIDS. Hal ini disampaikan oleh Sekertaris KPAD Kabupaten Manggarai, Kosmas Takung, Senin (13/10).

Kosmas menerangkan, data kasus HIV/AIDS dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2025 sementara ini.  Ia menerangkan, Tahun 2011- 2023 Kabupaten Manggarai sebanyak 255 kasus. Sedangkan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) asal Manggarai Barat yang berobat ke Ruteng sebanyak 73 orang dan Manggarai Timur yang berobat ke Ruteng 70 orang dan rujuk masuk 2 orang. 

Kosmas menerangkan, untuk Tahun 2024 ODHA Manggarai sebanyak 51 orang, Manggarai Barat yang berobat ke Ruteng 5 orang dan Manggarai Timur yang berobat ke Ruteng sebanyak 7 orang dan yang rujuk masuk ke Ruteng sebanyak 4 orang sehingga total 67 orang.  Tahun 2025, ODHA Manggarai sebanyak 19 orang. Sedangkan Odha Manggarai Barat yang periksa ke Ruteng 2 orang, Manggarai Timur 2 orang dan rujuk masuk 3 orang, sehingga jumlah sampai Juni sebanyak 26 orang penderita. 

Kosmas menerangkan, perjuangan Manggarai memerangi HIV/AIDS adalah upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Manggarai sebagai salah satu misi Bupati dan Wakil Bupati dengan dasar UU Kesehatan nomor 17 Tahun 2023.  KPAD Manggarai, kata Kosmas, telah bekerja sama dengan semua pihak baik dinas- dinas, pemerintah kecamatan, desa, kelurahan dan sekolah- sekolah serta gereja. Untuk memerangi epidemi ini melalui sosialisasi dan edukasi dan kampanye radio. 

"Data memang menunjukkan kenaikan jumlah penderita. Tetap luar biasa Pemerintah Kabupaten Manggarai berjuang keras memerangi HIV/AIDS dengan menghadirkan KPAD Manggarai untuk membantu menuju 3 HIV/AIDS yakni Zero New Infections (Nol infeksi baru),Zero AIDS-Related Deaths (Nol kematian akibat AIDS), dan Zero Discrimination (Nol diskriminasi),"ujar Kosmas. 

Ditanya terkait apakah ada pelajar juga terpapar HIV/AIDS, kata Kosmas, untuk saat ini tidak ada anak-anak pelajar yang terjangkit HIV/AIDS. "Yang pelajar tidak ada, karena screening darah di RSU dan Puskesmas secara sukarela. Laki-laki lebih banyak penderita dan lebih banyak karena para migran," ujarnya. (rob) 

Baca berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE.NEWS