Pasar Wolowona Amburadul, Siapa yang Kelola?
Tata kelola Pasar Wolowona di Kabupaten Ende, memprihatinkan. Sebenarnya siapakah yang salah?
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
Selain itu, kondisi bagian depan pasar cukup memerihatinkan, karena kotor, sampah berseliweran dan becek. Area bagian depan pasar berjejer para pedagang menjual ikan.
Sementara area dalam pasar kadang lengang lantaran para pedagang cukup banyak yang lebih memilih berjualan di pinggir jalan.
Pihak Satpol PP kerap kali lakukan operasi penertiban terhadap pedagang yang berjualan di pinggir jalan, namun ditaati oleh pedagang hanya saat ada petugas, setelah petugas pulang, para pedagang kembali berdagang di pinggir jalan.
Para pedagang sayur dan pedagang ikan lebih banyak memilih menjual dagangan di area depan jalan. Kondisi ini diperparah jika pasar mungguan tiba pada hari Jumat setiap minggunya.
Di lain sisi, kondisi pasar yang sempit dan semrawut tak terurus membuat pasar ini mendapat image pasar terkotor di kabupaten Ende.
Hal itu nampak terlihat drainase jalan yang dipenuhi sampah dan sedimen lumpur kerap menimbulkan rembesan air ke badan jalan.
Sempitnya lokasi pasar wolowona juga berimbas, para pedagang yang tidak mendapatkan lokasi berjualan terpakasa harus "bertuan" pada pihak perorangan.
Mereka kebanyakan menyewa lahan milik salah satu warga di sebelah barat pasar wolowona untuk menjual barang dagangan. Hal ini memperburuk manajemen pengelolahan pasar sebagai akses jual beli masyarakat. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti)