Berita Manggarai Terkini

Di Manggarai - NTT, Warga Minta Bangun Kuliner dan Perbaiki Jalan di Situs Liang Bua

Warga masyarakat Dusun Golo Manuk, Desa Liang Bua, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai bangga dengan Situs Liang Bua

Penulis: Robert Ropo | Editor: Ferry Ndoen
istimewa
Situs Liang Buang 

Benyamin juga mengaku, ia juga mengalami kewalahan saat membresihkan rumput baik di situs Liang Bua sebab tidak ada alat mesin potong rumput. 

"Saya selalu rutin bersihkan di lokasi gua ini maupun di Museum Liang Bua. Tapi kesulitan saya saat mau bersih rumput tidak ada alat pootong rumput,"ucap Benyamin.

Benyamin juga mengatakan, Situs Liang Bua ini sebelum adanya Pandemi Covid-19 banyak pengunjung/wisatawan yang datang berwisata. Pengujung yang datang itu lebih banyak wisatawan asing dari pada wisatawan lokal/Nusantara.

Dikatakan Benyamin, namun sejak Maret 2020 lalu terjadinya pandemi Covid-19, sehingga sepi pengunjung, tidak ada pengunjung yang datang berkunjung sampai saat ini. Sehingga ia hanya membresihkan secara rutin lokasi Situs dan Museum Liang Bua.

"Sejak adanya virus ini dari Maret 2020 itu tidak ada sama sekali pengunjung yang datang. Kalau sebelum adanya Covid-19 itu banyak pengujung yang datang dan lebih banyak wisatawan Mancanegara dari pada wisatawan lokal,"ungkap Benyamin.

Benyamin mengatakan, jika para wisatawan datang berkunjung di Situs Liang Bua untuk melihat Gua Alam Liang Bua sebagai tempat tinggal manusia purba manusia pertama di Flores. Para wisatawan juga bisa melihat tulang Replika manusia purba yang disimpan di Museum Liang Bua.

"jadi di dalam Gua Liang Bua ini tidak disimpan apa-apa, wisatawan hanya bisa menikmati keunikan dan keindahan dari gua ini. Wisatawan hanya bisa melihat tulang replikanya dari manusia purba yang tersimpan di museum dan sejarah-sejarahnya yang juga ada di Museum wisatawan bisa membacanya untuk memperoleh pengetahuan tentang Situs Liang Bua ini,"ungkap Banyamin.

Benyamin juga mengatakan, di Situs Liang Bua ini, menurut penelitian Arkeologi Nasional, bahwa manusia purba hidup sekitar 60.000 sampai 100 tahun lalu di Liang Bua itu. Dengan ciri fisik badan berbulu, tidak berpakaian dan tinggi badan hanya sekitar 1 meter 6 centi.

Dikatakan Benyamin, pada awalnya selain ditemukan tulang manusia purba oleh Peneliti Arkeolog pada Tahun 2003, juga ditemukan tulang komodo, tulang gajah, tulang burung bangau besar dan tulang tikus raksasa juga ditemukan di Liang Bua ini.

Untuk Anda bisa sampai di lokasi wisata Situs Liang Bua ini Anda menempuh jarak sekitar 14 kilometer dari Kota Ruteng Pusat Ibu Kota Kabupaten Manggarai dengan memakan waktu kurang lebih 30 menit lamanya tergantung kecepatan kendaraan yang Anda tumpangi.

Ada beberapa alternatif jalan menuju Liang Bua, namun disarankan Anda untuk mengikuti jalur jalan Kabupaten Karot-Ranggi-Liang Bua. Jalan yang Anda lalui ini cukup mulus, namun topografi jalan yang berkelok-kelok serta ada tebing dan jurang.

Sesampai di Kampung Ranggi, Anda akan terasa terganggu perjalanan, sebab jalan ini terdapat kerusakan. Badan jalan aspal terlihat terkelupas, pecah-pecah, berlubang dan berlumpur dengan panjang kerusakan sekitar 5 kilometer sampai di Liang Bua.

Sesampai di Dusun Golo Manuk, Desa Liang Bua, Kecamatan Rahong Utara, Anda pertama akan menemukan sebuah tuguh dengan tiang terbuat dari tembok semen yang sudah kusam sedangkan pada bagian atas tuguh yang tertulis 'Welcome Situs Liang Bua' terbuat dari besi yang sudah berkarat sehingga tulisannya juga sudah kurang jelas terbaca. Tuguh dengan tinggi sekitar 5 meter ini berdiri sekitar 200 meter arah timur dari situs ini.

Tapi Anda yakin semuanya akan terobati dengan keindahan dan keunikan Situs Liang Bua ini. Selain itu selama perjalananya juga mata Anda akan terhibur dengan keindahan rumah-rumah penduduk, sawah ladang dan tanaman perkebunan seperti kopi, cengkeh dan kemiri yang indah di bahu kiri dan kanan jalan serta di lereng-lereng bukit.

Di situs Liang Bua ini juga belum Ada rumah makan apalagi cafe atau restoran sehingga disarankan Anda untuk membawa bekal makanan dan minuman kesukaan Anda secukupnya. Di sana juga belum ada tempat penginapan baik home stay apalagi hotel, sehingga disarankan untuk Anda bisa mengatur waktu dengan baik untuk bisa kembali menginap di Kota Ruteng disana banyak tempat penginapan dengan harga yang bersahabat. (*)

3 Lampiran 

 

BalasTeruskan

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved