Virus ASF di Lembata Terus Berkembang, Lalu Lintas Ternak Mesti di Perketat

belum ada vaksin yang tepat untuk mencegah dan menanggulangi penyakit flu babi. Ia menyarankan agar lalu lintas ternak antar desa

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
Mardianus E. Ili, S. Pt, M.Si 

Virus ASF di Lembata Terus Berkembang, Lalu Lintas Ternak Mesti di Perketat
 
POS-KUPANG.COM|KUPANG-- Virus flu babi atau African Swine Fever (ASF)  yang sejak Desember 2020 lalu masuk ke kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur dan mengakibatkan ribuan ternak babi milik warga mati.

Kondisi ini memantik perhatian dari para pemerhati ternak, salah satunya Mardianus E. Ili, S. Pt, M.Si, seorang peternak yang profesional berdomisili di desa Baumata, kabupaten Kupang. 

Dikatakan Mardianus, sejauh ini belum ada vaksin yang tepat untuk mencegah dan menanggulangi penyakit flu babi. Ia menyarankan agar lalu lintas ternak antar desa, kecamatan dan kabupaten harus diperketat.

"Kalau sekarang, virusnya masih menyebar di kecamatan Nubatukan, maka pintu keluar masuk wilayah itu harus diketatkan. Ternak yang hendak dibawah keluar atau masuk ke wilayah Nubatukan harus melalui pengecekan" katanya. 

Kantor kesehata hewan, menurutnya, di masing-masing kecamatan agar di optimalkan dan selalu berkoordinasi dengan pihak desa sehingga lalin ternak dapat terdetksi penyebarannya. 

Untuk mendukung hal ini, Mardianus, uga menghimbau kepada semua pihak, termaksud pemkab Lembata melalui dinas terkait agar secara rutin mengedukasi peternak. 

"Kelemahan kita juga pada edukasi. Harus di edukasi secara terus menerus. Baik itu edukasi tentang pencegahaan hingga pada penanganan jika ternak itu mati. Ketika di kubur dengan kedalam lubang berapa meter atau di antar ke lokasi penguburan masal milik Pemkab, ini terus diedukasi" jelas Afro,  yang juga lulusan magister peternakan Undana. 

Selain itu, biosecurity kandang agar terus dilakukan secara berkala, sementara bagi peternak agar ketika membawa ternaknya keluar dari dalam desa atau kecamatan agar bisa melaporkan pada petugas setempat untuk di cek kondisinya. 

Pria yang akrab di sapa Afro ini, menekankan agar pos kesehatan hewan di tiap kecamatan atau di pintu masuk pelabuhan laut maupun udara agar selalu memantau pergerakan lalin ternak.

"Memang ini kerja yang butuh kesabaran, tetapi kita harus mencegah sebelum menyebar ke semua kecamatan. Pos-pos pantau tiap kendaran yang lewat. Periksa, ada atau tidak ternak yang dibawah. Jika ada segera lakukan pengecekan, koordinasi dengan pos dan dinas terkait", jelasnya, Rabu (10/2/21) ketika dihubungi POS KUPANG.COM.

Ia juga menyayangkan, mestinya sejak awal virus ini terdetksi di kabupaten Lembata, proses pencegahaan harus di lakukan agar tidak menyebar seperti saat ini. 

"Kenapa tidak dari awal. Memang kendala kita soal anggaran, tetapi jika kita cinta dengan pekerjaan maka keterbatasan anggaran pun pasti akan ada jalan. Kita selalu berpatokan dengan anggaran, yah ini akibatnya. Lambat dan pada akhirnya seperti saat sekarang" tutupnya.

Simak Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 6 SD Halaman 53 54 55 58 59 Buku Tematik Pembelajaran 1

Kepala Dinas Kesehatan Apresiasi Semangat dan Keterlibatan TNI-Polri di TTU Cegah Covid-19

Menakjubkan, Pesona Alam Fulan Fehan Desa Dirun Lamaknen Kabupaten Belu

8 Destinasi Pariwisata Dalam Nominasi Anugerah Pesona, Bukti Sah NTT Punya Destinasi Kelas Dunia 

Wagub NTT, Josef Nae Soi Minta PLN Fasilitasi Instalasi Khusus Listrik di Rumah Sakit 

Diketahui, hingga bulan januari hampir 1000 an ternak babi di kabupaten Lembata di laporkan mati akibat serangan virus ini dengan kerugian mencapai satu miliar. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM/Irfan Hoi)

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved