Timor Leste

Usai Merdeka, Sosok Pemberontak Timor Leste, Berani Serang Ramos Horta dan Xanana, Ini yang Terjadi

Setelah Merdeka, Sosok Pemberontak Timor Leste, Berani Serang Ramos Horta dan Xanana, Ini yang TerjadiSetelah Merdeka, Sosok Pemberontak Timor Leste,

Editor: Gordy Donofan
Instagram/antroyce_snsd
Bendera Timor Leste 

Setelah Merdeka, Sosok Pemberontak Timor Leste, Berani Serang Ramos Horta dan Xanana, Ini yang Terjadi

POS-KUPANG.COM -- Sejarah Timor Leste penuh dengan pertumpahan darah, sejak diduduki Portugis, jadi rebutan Bangsa Eropa, medan tempur Perang Dunia II, hingga invasi oleh pasukan Indonesia.

Dinkes Kota Kupang Gelar Swab PCR Massal DPRD dan Masyarakat Kota Kupang

MAKIN SERU, Sodikin Ketemu Andin, Intip Sinopsis Ikatan Cinta RCTI Selasa 9 Februari 2021

Mengintip Kesiapan BBKSDA NTT yang Jadi Tuan Rumah HKAN 2021

Namun, kemerdekaan yang didapat Timor Leste pada tahun 1999 dan secara resmi diakui internasional pada 2002, rupanya tidak mengakhiri pertumpahan darah yang terjadi di sana.

Setelah kemerdekaannya, Timor Leste kembali mencetak jejak kelam dalam sejarahnya dengan terjadinya krisis tahun 2006.

Krisis Timor Leste tahun 2006 itu bermula dari konflik antarelemen militer Timor Leste yang disebabkan oleh diskriminasi di dalam tubuh militer.

Vaksinasi Sinovac Tahap II, Kapolda NTT: Budayakan 3T dan 5M di Lingkungan Kita

Vaksinasi Sinovac Tahap II, Kapolda NTT: Budayakan 3T dan 5M di Lingkungan Kita

Bunga Api Romantis Terbang Jelang Imlek 2021 untuk Shio Ayam, Shio Macan Kecipratan Berkat?

Ratusan anggota militer Timor Timur (FDTL) melakukan desersi sebagai protes atas perlakuan diskriminatif negara kepada mereka.

Namun, aksi protes itu justru ditanggapi dengan pemecatan massal terhadap mereka semua.

Pada tanggal 4 Mei, Mayor Alfredo Reinado, bersama dengan 20 polisi militer dari satu peleton di bawah komandonya dan empat polisi anti huru hara lainnya membelot dan bergabung dengan tentara pemberontak.

Reinado kemudian menjadi pemain kunci, salah satu pemimpin tentara pemberontak tersebut.

Reinado dan pasukannya menyerang ibukota Timor Leste, Dili, hingga menimbulkan gelombang kerusuhan besar.

Semakin diperparah dengan ikutnya geng-geng sipil bersenjata melakukan aksi kriminal, dikutip dari Tribun Manado.

Bahkan, begitu seriusnya masalah ini membuat aparat keamanan Indonesia di perbatasan dengan Timor Leste siaga penuh, berjaga-jaga jika ada hal tak diinginkan terjadi.

Pemerintah dan militer Timor Leste pun tak sanggup membendung gelombang kerusuhan saat itu.

Timor Leste sampai harus meminta bantuan militer ke Australia, Portugal, Selandia Baru dan Malaysia.

Lantas sebanyak 150 personel komando Australia mendarat di Timor Leste.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved