Virus corona
Waduh Gawat! Prediksi Bloomberg Indonesia Butuh 10 Tahun Bebas Corona, Jokowi Ingin 1,5 Tahun
Waduh Gawat! Bloomberg Prediksi Indonesia Butuh 10 Tahun Bebas Covid-19, Jokowi Ingin 1,5 Tahun, Benar Mana?
Waduh Gawat! Bloomberg Prediksi Indonesia Butuh 10 Tahun Bebas Covid-19, Jokowi Ingin 1,5 Tahun, Benar Mana?
POS-KUPANG.COM - Waduh Gawat! Bloomberg Prediksi Indonesia Butuh 10 Tahun Bebas Covid-19, Jokowi Ingin 1,5 Tahun, Benar Mana?
Di tengah perjuangan pemerintah dan rakyat Indonesia melawan virus corona, Bloomperg malah memprediksi Indonesia baru bisa mengakhir masa panemi covid-19 10 tahun lagi.
Bloomberg memprediksi terkait waktu berakhirnya pandemi Covid, di sejumlah negara di dunia, termasuk Indonesia.
Terkait prediksi tersebut, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko angkat bicara.
Melansir Kompas.com, Bloomberg pada 5 Februari 2021 lalu, memang menyebutkan bahwa salah satu jalan yang ditempuh untuk mengakhiri pandemi adalah dengan melakukan vaksinasi massal agar bisa kembali ke kehidupan normal.
Namun, program vaksinasi Covid-19 di Indonesia yang sudah dijalankan mulai pertengahan Januari 2021 lalu dirasa belum maksimal.
Bagaimana Prediksi Bloomberg?
Berdasarkan hitungan Bloomberg, proses vaksinasi di Indonesia masih kalah cepat dengan beberapa negara-negara lainya.
Bloomberg memprediksi, dengan tingkat vaksinasi saat ini, Indonesia baru bisa menjangkau 75 persen vaksinasi populasi dengan dua dosis vaksin dan mengakhiri pandemi sekitar 10 tahun lagi.
Indonesia tidak sendiri, dengan analisis yang serupa, India dan Rusia juga memiliki waktu estimasi sama, yakni menunggu hingga satu dekade lamanya.
Prediksi itu diambil setelah Bloomberg membangun basis data suntikan vaksinasi Covid-19 terbesar yang diberikan di seluruh dunia, dengan lebih dari 119 juta dosis diberikan di seluruh dunia.
Tanggapan KSP
Menanggapi itu, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko, menilai laporan Bloomberg yang mencatat Indonesia baru bisa normal 10 tahun ke depan berlebihan.
"Suruh belajar sini dululah Bloomberg itu," kata Moeldoko dalam Webinar Jurnalisme Berkualitas' untuk memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2021, Minggu 7 Februari 2021.