Imlek dan Ujud Untuk Dewa Langit Yu Huang : Semoga Tian Menghalau Pandemi
nuansa Imlek telah terasa di berbagai tempat, tidak terkecuali Kota Kupang, ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
Terkait seruan pemerintah dalam bentuk wakaf uang, ia menyebut saat ini sangat tepat waktu. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk aksi nyata warga negara yang cinta tanah air. "Kita tidak akan jatuh miskin hanya karena mewakafkan sedikit saja dari berkat yang kita terima setiap hari," katanya.
Ia juga terus mengingatkan, nasib bangsa Indonesia ada ditangan semua sebagai anak bangsa tidak peduli dari manapun asal usulnya. "Perlihatkan patriotismemu selagi masih ada waktu. Tunjukkan solidaritas pada sesama, niscaya bersama kita pasti bisa kalahkan virus jahat ini," pungkas dia.
Sebelumnya, Menteri Agama RI Gus Yaqut juga telah memberikan himbauan kepada warga yang merayakan Imlek.
"Pada dasarnya Pemerintah mahfum, Imlek bagi umat Konghucu bukan sebagai perayaan pergantian tahun semata tetapi lebih dari itu peringatan keagamaan yang mestinya harus diperingati," ujar Gus Yaqut.
Pemerintah, kata dia, memahami bahwa Umat Konghucu tentu sangat bergembira dan telah mempersiapkan persembahan kepada Tiang sebagai ungkapan rasa syukur untuk segala keberkahan dan mohon keberkahan lebih untuk tahun selanjutnya.
Tetapi, karena situasinya sekarang berbeda, maka umat Konghucu juga diminta harus mawas diri. Perayaan Imlek kata dia, bisa dirayakan dengan sangat sederhana karena pada prinsipnya perayaan Imlek adalah ungkapan syukur kepada Tuhan.
• Ridho Rhoma Terjerat Narkoba Lagi, Putra Rhoma Irama Diamankan dengan Barang Bukti Ekstasi
• Anda Penderita Diabetes ? 4 Bahan Alami dari Tanaman Asli Indonesia & India untuk Jaga Gula Darah
• Melchias Mekeng dan BI Bantu Warga Ile Ape 1 Ton Beras
"Silaturahmi bisa dijaga dengan cara cara yang saling menjaga satu sama lain dan misalnya bisa dilakukan secara virtual saja," demikian Gus Takut. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong)