Imlek dan Ujud Untuk Dewa Langit Yu Huang : Semoga Tian Menghalau Pandemi

nuansa Imlek telah terasa di berbagai tempat, tidak terkecuali Kota Kupang, ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur. 

Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
pos kupang
Theodorus Widodo atau Theo Widodo adalah Ketua Pengurus Daerah Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT ), Indonesia. 

Imlek dan Ujud Untuk Dewa Langit Yu Huang : Semoga Tiang Menghalau Pandemi

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Hari raya Imlek tahun ini akan jatuh di pada Jumat 12 Februari nanti. Meski masih menyisakan beberapa hari, nuansa Imlek telah terasa di berbagai tempat, tidak terkecuali Kota Kupang, ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur. 

Berbagai aksesoris Imlek telah menghiasi pusat keramaian dan tempat tempat perbelanjaan. Tidak ketinggalan kediaman para warga etnis Tionghoa

Tidak seperti tahun tahun berlalu, perayaan Imlek atau Tahun Baru Cina kali ini berlangsung dalam masa pandemi Covid-19. Masa dimana masyarakat diminta Pemerintah untuk melakukan pembatasan demi pembatasan terutama yang bersifat sosial. 

Theo Widodo, Ketua Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) NTT memberikan seruan bagi seluruh anggotanya dalam rangka perayaan IMLEK 2572. 

Theo meminta agar perayaan IMLEK 2572 yang jatuh pada tanggal 12 Februari 2021 tidak dirayakan secara publik. Menurutnya, hal ini harus dilakukan demi menghindari penularan covid-19 lewat kerumunan, kontak erat, droplet, aerosol serta makan dan minum.

Theo yang juga merupakan ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) NTT ini meminta agar acara silaturahmi  keluarga ditunda sampai situasi aman terkendali bebas dari pandemi sesuai dengan petunjuk pemerintah.

Menurutnya, warga etnis Tionghoa atau umat Konghucu bisa menggunakan semua perangkat  komunikasi untuk pemberian ucapan selamat, baik lewat telepon, media cetak, elektronik maupun medsos.

"Selain ucapan selamat perlu saling mengingatkan untuk taati protokol kesehatan," demikian Theo kepada POS-KUPANG.COM.

Ia mengatakan, karena Imlek juga merupakan bagian dari budaya dan agama Khonghucu, maka ritus dalam bentuk doa kepada leluhur, dewa dan sebagainya masih dimungkinkan tapi wajib dilakukan tertutup dan diikuti hanya oleh seisi rumah saja. Semua keluarga, kata dia, berdoa hanya dalam rumah masing masing.

Ujud  sembahyang di malam Imlek kali ini, kata dia, khusus ditujukan kepada leluhur dan para dewa terutama Dewa Langit (Yu Huang) mohon ampun atas segala kesalahan yang dibuat ditahun -tahun yang telah lewat, terutama tahun tikus logam 2020 sebagai tahun bencana non alam pandemi covid19.

"Permohonan ampun ini seraya juga mohon perlindungan untuk tahun Kerbau Logam 2021 yang akan datang. Semoga Tian Yang Maha Kuasa menghalau bencana ini agar segera berlalu," ujar Theo.

Kepada seluruh warga etnis Tionghoa, ia menegaskan tetap memberi Bantuan Sosial kemanusian. Tetapi jelasnya, pemberian bantuan dilakukan  tanpa tatap muka dan tetap wajib menjaga protokol kesehatan 5M, seperti memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi.

Penyerahan bantuan diberikan hanya kalau situasi sudah memungkinkan dan penting sekali untuk tidak menimbulkan kerumunan.

Ia menegaskan, bantuan sosial kemanusiaan tanpa tatap muka tersebut tetap perlu dilakukan sebagai laku tobat. "Tanpa laku tobat semua permohonan akan sia sia belaka," ujar Theo.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved