Timor Leste
Mengapa Prabowo Beri Penghargaan Tokoh Timor Leste Eurico Gutteres, Buron Internasional,Tahanan PBB?
Mengapa Prabowo Beri Penghargaan Tokoh Timor Leste Eurico Gutteres, Sempat Buron Internasional & Tahanan PBB?
Mengapa Prabowo Beri Penghargaan Tokoh Timor Leste Eurico Gutteres, Sempat Buron Internasional & Tahanan PBB?
POS-KUPANG.COM - Indonesia pada tahun 2020 memberikan penghargaan kepada Eurico Gutteres, sosok yang pernah menjadi tahanan PBB.
PBB menetapkan Eurico Gutteres sebagai tersangka kerusuhan di Atambua.
• Unik Daerah dan Masyarakat Ini Mengutuk Merayakan Valentine Day, Simak Faktanya Berikut Ini
• Kasus Covid-19 di Kabupaten Malaka Meningkat, Pasien Positif Dalam Pemantauan 22 Orang
• Satreskrim Polres Lidik Kebakaran 7 Ruko di Kelurahan Tangge Kabupaten Manggarai Barat
Meski dianggap PBB sebagai sosok yang berbahaya, Indonesia mengapresiasi kesetiaan Eurico Gutteres.
Dia merupakan seorang milisi yang berjuang untuk Indonesia, meskipun dikenal cukup kejam.
Menurut Irish Times, Eurico Gutteres menentang pemungutan suara kemerdekaan di Timor Leste pada tahun 1999.
Kemudian dia juga membunuh tiga pekerja bantuan dalam serangan massa di kantor komisaris tinggi PBB untuk pengungsian (UNHCR) di kota Atambua, perbatasan Timor Barat.
Pembunuhan tersebut memicu kecaman Internasional terhadap Indonesia.
• Satreskrim Polres Lidik Kebakaran 7 Ruko di Kelurahan Tangge Kabupaten Manggarai Barat
• TERKUAK Komunikasi Ayu Ting Ting & Adit Jayusman Sebelum Batal Nikah, Bilqis Senang Punya Ayah Tiri
• Lima Kali Gempa Bumi Terjadi di Kodi Kabupaten Sumba Barat Daya
Amerika Serikat dan Bank Dunia memeringatkan bahwa bantuan vital bisa terancam jika milisi Timor Leste tidak dikendalikan.
Alhasil, Eurico Gutteres harus ditangkap dan diserahkan ke PBB untuk diadili.
"Eurico Guterres ditangkap setelah ada cukup bukti baginya untuk menjadi tersangka perusakan dan pembakaran kantor UNHCR di Atambua," kata Senior polisi Supt Saleh Saaf.
Dia tidak mengatakan apakah Guterres juga tersangka dalam pembunuhan PBB, tetapi menambahkan bahwa dia bisa menghadapi lebih dari lima tahun penjara karena penghasutan.
Guterres dicurigai terlibat dalam serangan terhadap rumah seorang tokoh pro-kemerdekaan Timor Leste, Manuel Carrascalao, pada bulan April 1999 di mana beberapa orang terbunuh.
Milisi melakukan kerusuhan setelah pemungutan suara di Timor Timur pada tanggal 30 Agustus 1999, menewaskan ratusan orang.
Jakarta telah menetapkan tiga jenderal di antara sekitar dua lusin tersangka dalam penyelidikan Timor Timur.