Berita Nasional Terkini
TERBARU, Polisi Bongkar Aliran Rekening FPI ke Istri Teroris Grup Al Qaeda, Suami Tewas di Suriah
Terbaru, polisi menurunkan Densus 88 yang merupakan spesialis penanganan teroris untuk menindaklanjuti temuan PPATK.
POS KUPANG, COM- Pembubaran Front Pembela Islam ( FPI) oleh Pemerintah beberapa waktu lalu berbuntut panjang.
Tak hanya dibubarkan, Pemerintah melalui Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan ( PPATK) membekukan 92 rekening FPI dan afiliasinya.
Selanjutnya, temuan PPATK terhadap pemeriksaan tersebut diserahkan ke polisi.
Terbaru, polisi menurunkan Densus 88 yang merupakan spesialis penanganan teroris untuk menindaklanjuti temuan PPATK.
Akhirnya, polisi pun menemukan adanya transaksi dari rekening FPI ke salah satu istri teroris yang tewas di Suriah.
Belajangan, teroris tersebut diketahui merupakan kelompok Jamaah Islamiyah yang merupakan jaringan AL Qaeda di Asia Tenggara.
Di Mata Najwa, Wapres Maruf Amin Tak Tinggal Diam Siswi Dipaksa Berjilbab, Nadiem Makarim Bereaksi
Polisi menyebut transaksi tersebut mengarah pada Tazneen Miriam Sailar, istri teroris Jamaah Islamiyah (JI) Asep Ahmad Setiawan alias Abu Ahmad.
JI adalah jaringan teroris Asia Tenggara yang terkait Al-Qaeda.
JI adalah jaringan teroris yang dulu dipimpin Hambali, tahanan penjara Guantanamo dan dalang bom Bali dan bom JW Marriot.
“Jadi saya ulangi bahwa yang bersangkutan adalah istri dari seorang warga negara Indonesia atas nama Asep Ahmad Setiawan alias Abu Ahmad dan yang bersangkutan telah meninggal dunia di tahun 2014,” ungkap Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan, Rabu (3/2/2021) dikutip dari Kompas.TV.
Abu Ahmad tewas dalam pertempuran di Suriah pada 2014.
Tazneen sendiri adalah warga negara Inggris. Polisi masih mendalami peran Tazneen.
“Ini masih pendalaman, peran dari WN Inggris ini masih didalami. Jadi saya hanya katakan bahwa suaminya yang terlibat (terorisme), sementara peran dari istri saudara Asep Ahmad Setiawan masih didalami penyidik Densus 88," tandasnya.
Saat ini Tazneen Miriam masih berada di rumah detensi. Ia termasuk dalam daftar terduga teroris.
"Didetensi bukan ditahan. Perihal deportasi, Rumah Detensi (Imigrasi) Jakarta masih menunggu Kedutaan Besar Inggris untuk memfasilitasi," kata Kasubag Humas Ditjen Imigrasi Ahmad Nursaleh.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/kolase-rekening-fpi.jpg)