Berita Timor Leste

Khusus WNI, Patuhi 7 Aturan Ini Sebelum Masuk Timor Leste, Nomor 1,2,3 Wajib Ada di Bumi Lorosae

Khusus WNI, Patuhi 7 Aturan Ini Sebelum Masuk Timor Leste, Nomor 1,2,3 Wajib Ada di Bumi Lorosae

Editor: maria anitoda
via sosok grid.id
Khusus WNI, Patuhi 7 Aturan Ini Sebelum Masuk Timor Leste, Nomor 1,2,3 Wajib Ada di Bumi Lorosae 

POS-KUPANG.COM -  Khusus WNI, Patuhi 7 Aturan Ini Sebelum Masuk Timor Leste, Nomor 1,2,3 Wajib Ada di Bumi Lorosae

Timor Leste adalah sebuah negara berdaulat di Asia Tenggara. Provinsi ke-27 Indonesia, memisahkan diri pada 19 Oktober 1999.

Itu setelah, Majelis Permusyawaratan Rakyat Indonesia secara resmi mengakui hasil konsultasi yang membubarkan dan melepaskan Provinsi Timor Timur dari Indonesia.

Mendikbud RI Nadiem Luncurkan Sekolah Penggerak, Linus Lusi : Untuk NTT Ada di Lima Kabupaten

Mendikbud Nadiem Makarim Luncurkan Sekolah Penggerak, Linus Lusi : NTT Ada di Lima Kabupaten

Simak Fakta, Orient P Riwu Kore Bupati Sabu Raijua Terpilih Disebut WNA AS, punya Paspor Amerika?

Timor Leste yang bertetangga dengan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ini, ibu kota negaranya, Dili. Negara dengan luas wilayah kurang lebih sekitar 15,410 km2 ini ketahui tahun 2020 populasi jumlah penduduk Timor Leste mencapai kurang lebih 1.318.445 jiwa.

Dikutip dari website Kementerian Luar Negeri RI kemlu.go.id, perjalanan ke Timor-Leste dapat ditempuh melalui jalur darat.

Yakni melalui perbatasan Indonesia di Provinsi NTT, yang berbatasan langsung dengan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) yaitu; Perbatasan Mota'ain dan Batugade, Motamasin-Suai, serta Wini - Sakto (Enclave Oecusse).

Melalui jalur udara, terdapat satu rute penerbangan langsung Denpasar-Dili. 

Disamping memperhatikan rute perjalanan, sangat dihimbau agar WNI yang ingin berpergian ke Timor-Leste, untuk menyiapkan hal-hal sebagai berikut: 

1. Kondisi fisik

Kondisi Fisik: pastikan kondisi fisik WNI sehat, mengingat fasilitas kesehatan di Timor-Leste belum cukup memadai. Apabila WNI mengalami gangguan kesehatan, terdapat satu Rumah Sakit Umum, 1 Klinik Internasional (Stamford), dan klinik swasta (DMC), Klinik Malta.

2. Paspor RI

WNI yang berpergian ke Timor-Leste wajib membawa identitas diri berupa Paspor RI.

3. Uang Tunai

Mendikbud RI Nadiem Luncurkan Sekolah Penggerak, Linus Lusi : Untuk NTT Ada di Lima Kabupaten

Simak Fakta, Orient P Riwu Kore Bupati Sabu Raijua Terpilih Disebut WNA AS, punya Paspor Amerika?

Ini Pesan Sekda Manggarai Timur Boni Hasudungan Setelah Pulih dari Positif Covid-19

GAWAT, Diplomat Top China Peringatkan Amerika Stop Campuri Urusan Kami Jika Tidak Ini yang Terjadi

WNI dihimbau untuk membawa uang tunai dalam bentuk Dolar Amerika Serikat. Seluruh transaksi keuangan di Timor-Leste menggunakan mata uang Dolar Amerika Serikat. Meskipun terdapat Bank Mandiri dan Bank BRI di Timor-Leste, namun ATM Bank Mandiri dan Bank BRI tidak dapat berfungsi (non-linked).

4. Fasilitas Money Changer

Terdapat satu (1) fasilitas penukaran uang di Timor-Leste yakni Western Union. Disarankan agar WNI menukarkan uang Rupiah ke Dolar Amerika Serikat sebelum berpergian ke Timor-Leste.

5. Sponsor

WNI wajib menyebutkan sponsornya di Timor Leste, apakah bentuk sponsor terkait dengan pekerjaan atau personal (keluarga). Hal ini diperlukan untuk pengurusan visa kerja ataupun ijin tinggal di Timor Leste.

6. Teregistrasi SISKOKTLN

Agar WNI bekerja mendaftarkan diri secara online  Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri (SISKOTKLN) : http://siskotkln.bnp2tki.go.id/.

WNI yang bekerja di Luar Negeri, termasuk di Timor-Leste disarankan untuk melakukan registrasi  Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri (SISKOTKLN) . 

7. WNI di Timor-Leste

Mendikbud RI Nadiem Luncurkan Sekolah Penggerak, Linus Lusi : Untuk NTT Ada di Lima Kabupaten

Mendikbud Nadiem Makarim Luncurkan Sekolah Penggerak, Linus Lusi : NTT Ada di Lima Kabupaten

Waspadai Moms, 3 Makanan Ini Bisa Jadi Pemicu Keguguran

Gelandang Diego Assis Figueiredo Targetkan Raih Trofi Piala AFC dan Liga 1 2021, Gabung Bali United

Dihimbau untuk melaporkan diri di Kedutaan besar Republik Indonesia atau KBRI Dili, baik pada saat kedatangan ataupun kepulangan. Wajib mengurus Visa Kerja (tujuan bekerja) atau Ijin Tinggal di Timor-Leste.  

Wajib menaati hukum/perundangan di Timor-Leste. Untuk tidak turut serta dalam kegiatan politik di negara setempat.(*)

BACA JUGA BERITA LAINNYA:

Begini Kondisi Timor Leste Usai 14 Tahun Merdeka Perubahan Besar Bikin Takjub Hingga 2021, Apa Saja?

Republica Democratica de Timor Leste, nama dalam Bahasa Portugal yang jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia menjadi Republik Demokratik Timor Leste, ini adalah nama resmi dari negara Timor Leste.

Timor Leste adalah negara yang baru 14 tahun merdeka. Sebelum merdeka, Timor Leste adalah salah satu dari 27 provinsi yang masuk wilayah Republik Indonesia.

Pada Jumat (9/12/2016), Kompas.com beserta rombongan jurnalis dari Indonesia berkesempatan berkunjung ke negara yang terletak di timur Pulau Timor ini.

Saat masih menjadi bagian dari Indonesia, Timor Leste dikenal dengan nama Timor Timur.

Wilayahnya berbatasan langsung dengan Timor Barat yang menjadi bagian dari Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Butuh waktu sekitar 1 jam 45 menit penerbangan dari Bandara Ngurah Rai di Denpasar, Bali untuk mencapai Bandara Presidente Nicolau Lobato di Ibu Kota Negara Timor Leste, Dili.

Suasana panas nan kering langsung menyambut kami begitu mendarat di Dili.

Kondisi bertambah gerah saat memasuki terminal bandara.

Mendikbud RI Nadiem Luncurkan Sekolah Penggerak, Linus Lusi : Untuk NTT Ada di Lima Kabupaten

Mendikbud Nadiem Makarim Luncurkan Sekolah Penggerak, Linus Lusi : NTT Ada di Lima Kabupaten

Simak Fakta, Orient P Riwu Kore Bupati Sabu Raijua Terpilih Disebut WNA AS, punya Paspor Amerika?

Ini Pesan Sekda Manggarai Timur Boni Hasudungan Setelah Pulih dari Positif Covid-19

Lurah Kamalaputi Belum Pastikan Pembuang Bangkai Babi di Jembatan Manubara

Meski berstatus bandara internasional, kondisi terminal Bandara Presidente Nicolau Lobato jauh dari kesan megah khas arsitektur bandara-bandara masa kini.

Tidak ada dinding-dinding kaca berukuran besar. Bangunannya pun hanya bangunan satu lantai. Tidak sampai di situ, pada beberapa sudut bangunan terminal juga terlihat bekas cat yang sudah mengelupas.

Salah seorang rekan jurnalis sempat berceletuk mengomentari kondisi tersebut. "Kalau masih masuk Indonesia mungkin bandaranya udah bagus," ujar dia.

Pendapat itu mungkin benar adanya. Karena saat ini sudah banyak bandara-bandara milik Angkasa Pura I di wilayah timur Indonesia yang direnovasi. Tentunya dengan arsitektur khas bandara masa kini.

Saat akan melewati pemeriksaan imigrasi, kami dikenakan biaya visa on arrival sebesar 30 dollar Amerika Serikat.

Mata uang kertas yang resmi berlaku di Timor Leste memang adalah mata uang negeri Paman Sam itu.

Mata uang yang dibuat sendiri oleh Pemerintah Timor Leste adalah mata uang logam dengan pecahan 1,10,25, 50 dan 100 sen.

Bandara Presidente Nicolau Lobato berlokasi tak jauh dari pusat kota Dili.

Hanya butuh waktu sekitar 10 menit dari lokasi tersebut untuk mencapai tempat kami menginap di Timor Plaza, hotel sekaligus kawasan pusat perbelanjaan terbesar di Dili.

Secara geografis, Kota Dili berlokasi di pinggir pantai. Dalam perjalanan menuju hotel, kami sempat melihat salah satu sungai yang sudah dalam kondisi kering.

Menurut pengemudi yang membawa kami menuju hotel, di Timor Leste memang sedang musim panas. Itulah sebabnya kenapa cuaca begitu terasa sangat panas.

Bahasa resmi kenegaraan di Timor Leste adalah Bahasa Portugal.

Namun, dalam kesehariannya, sesama masyarakat di sana menggunakan Bahasa Tetun yang merupakan bahasa asli daerah setempat.

Meski sudah berpisah, masyarakat Timor Leste masih fasih berbahasa Indonesia. Mereka juga bersikap ramah.

Seperti saat saya menanyakan lokasi toko yang menjual rokok. Tukang parkir itu langsung menanyakan merek rokok yang saya cari.

Saat saya menyebutkan merek rokok yang dicari, ia langsung menerangkan merek rokok itu tidak dijual di supermarket yang ada di dalam Timor Plaza, tapi ada di jual di satu di antara minimarket yang masih ada di kawasan Timor Plaza.

"Kalau di sini adanya cuma Marlboro. Sampoerna adanya di sana," kata dia sembari menunjukan lokasi minimarket yang dimaksud. Harga rokok di Dili adalah sekitar 1,5 Dollar AS.

Jika diubah ke dalam kurs rupiah, harga ini hampir sama dengan harga jual rokok di Indonesia yang rata-rata kini dijual dengan harga sekitar Rp 20.000-an.

Kompas.com sempat berbincang dengan petugas parkir yang bernama Miguel Da Silva (43) itu.

Hal yang ditanyakan adalah apakah dirinya lebih senang dengan kondisi saat ini atau saat masih menjadi bagian dari Indonesia Miguel tak menjawab dengan tegas.

Namun ia menyebut situasi saat ini jauh lebih aman dan damai.

"Dulu kan selalu perang," kata dia.

Di luar kawasan Timor Plaza, tempat-tempat perbelanjaan di Dili bisa dibilang jauh dari kesan modern.

Kompas.com dan rombongan jurnalis asal Indonesia sempat berkeliling Kota Dili dan menyambangi salah satu pasar oleh-oleh yang terkenal di kota tersebut, yakni Tais Market.

Melvin Platje Dipinjamkan Bali United ke Klub De Graafschap Liga 2 Belanda - Juni 2021, Jelang AFC

Mendikbud RI Nadiem Luncurkan Sekolah Penggerak, Linus Lusi : Untuk NTT Ada di Lima Kabupaten

Mendikbud Nadiem Makarim Luncurkan Sekolah Penggerak, Linus Lusi : NTT Ada di Lima Kabupaten

Ini Pesan Sekda Manggarai Timur Boni Hasudungan Setelah Pulih dari Positif Covid-19

Lurah Kamalaputi Belum Pastikan Pembuang Bangkai Babi di Jembatan Manubara

Bukan Demokrat, Denny Siregar Sebut Jika Jokowi Ambil Alih Maka Partai Inilah yang Jadi Target, Apa?

Secara fisik, Tais Market adalah deretan ruko-ruko yang beratapkan seng dan berdinding triplek. Tais adalah nama kain tenun khas Timor.

Di Tais Market, kita dapat menemukan berbagai hasil kerajinan khas Timor Leste, tidak hanya yang masih berbentuk kain tais, tapi juga yang sudah berbentuk tas, pakaian, maupun aneka gelang dan gantungan kunci.

Harga yang ditawarkan tergantung kualitas barang. Sebagai contoh, kain tais dengan kualitas rata-rata ditawarkan dengan harga sekitar 8 Dollar AS.

Jika pembeli membeli dalam jumlah minimal 3, maka penjual bersedia melepas dengan harga 6 Dollar AS per kainnya.

Sementara itu kain tais dengan kualitas terbaik ditawarkan dengan harga sekitar 15 dollar AS.

Di tempat ini, Kompas.com juga sempat menanyakan salah seorang pedagang pertanyaan yang sama seperti yang diajukan ke petugas parkir di Timor Plaza.

Pedagang yang ditemui salah seorang pria paruh baya bernama Alberto Dedeus (70).

Alberto mengaku kehidupannya saat ini tak jauh berbeda saat Timor Leste masih menjadi bagian Indonesia. Namun ia menyatakan kondisi saat ini jauh lebih tenang.

"Aman," ujar pria yang mengaku sudah 25 tahun berjualan di Tais Market ini.

Selama di Dili, Kompas.com dan rombongan jurnalis asal Indonesia sempat bertemu dengan Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya Timor Leste Fransisco Kalbuadi Lay.

Saat berbincang-bincang, Kalbuadi mengakui infrastruktur di negaranya memang masih tertinggal.

"Infrastrukturnya memang masih belum. Namanya juga baru 14 tahun merdeka. Pelan-pelan," kata Kalbuadi saat ditemui usai menghadiri sebuah acara di Dili Convention Center, Sabtu (10/12/2016).

Menurut Kalbuadi, ada tiga sektor prioritas yang kini sedang digenjot Pemerintah Timor Leste untuk mendukung pembangunan di negara tersebut, yakni migas, pertanian, dan pariwisata.

Khusus untuk sektor pariwisata, ia menyebut ada dua hal yang perlu dibenahi lebih dulu, yakni stabilitas dan infrastruktur.

Untuk yang pertama, Kalbuadi menyatakan Pemerintah Timor Leste sudah berhasil mencapainya.

"Syukur puji Tuhan sampai saat ini tidak ada masalah dengan stabilitas," kata dia.

Jika nantinya pembangunan infrastruktur bisa tercapai, Kalbuadi menilai Timor Leste akan bisa menjadi negara tujuan wisata favorit wisatawan mancanegara, baik wisata alam maupun wisata sejarah.

Khusus wisata sejarah, Kalbuadi menyebut menyebut Timor Leste punya banyak situs-situs sejarah, baik saat masa 450 tahun di bawah Portugal maupun 25 tahun di bawah Indonesia.

Untuk wisata alam, ia menyebut Timor Leste punya banyak tempat-tempat yang panorama alamnya indah dan masih asri.

"Kami memang punya ambisi. Tapi tidak bisa langsung lari. Harus tahap bertahap dengan baik dengan satu perencanaan yang baik," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul https://batam.tribunnews.com/2021/02/03/7-hal-ini-yang-kamu-ketahui-sebelum-ke-negara-timor-leste?page=all

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved