Breaking News

Penanganan Covid

Ini Pesan Sekda Manggarai Timur Boni Hasudungan Setelah Pulih dari Positif Covid-19

Sekretaris Daerah (Sekda) Manggarai Timur, Ir Boni Hasudungan Siregar akhirnya dinyatakan sembuh dari positif Covid-19

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/ROBERT ROPO
Sekda Manggarai Timur Ir Boni Hasudungan Siregar. 

POS-KUPANG.COM | BORONG - Sekretaris Daerah (Sekda) Manggarai Timur, Ir Boni Hasudungan Siregar akhirnya dinyatakan sembuh dari positif Covid-19, setelah delapan hari menjalani karantina/isolasi secara mandiri di rumah.

Sekda Boni kepada POS-KUPANG.COM, Kamis (4/2/2021) mengatakan, Ia dinyatakan sembuh setelah dilakukan Rapid Test Antigen hasilnya Negatif. Meskipun demikian, sesuai saran dokter agar ia tetap menjalani karantina sekitar 1 Minggu lagi, kemudian bisa kembali melakukan aktifitas di kantor.

"Pertengahan Minggu depan saya rencana masuk kantor,"kata Sekda Boni.

Lurah Kamalaputi Belum Pastikan Pembuang Bangkai Babi di Jembatan Manubara

Sekda Boni juga membagikan pengalamannya selama 15 hari dari tanggal 19 Januari-3 Februari 2021 sejak sebelum ia terpapar Covid-19 sampai terpapar hingga pulih kembali.

Sekda Boni mengatakan, Selasa (19/2/ 2021) sore lalu atau sehari setelah mendapat kabar Bupati Manggarai Timur Agas Andreas Positif Covid-19, karena pernah kontak fisik ia langsung melakukan Rapid Test Antigen dan hasilnya Negatif.

Bukan Demokrat, Denny Siregar Sebut Jika Jokowi Ambil Alih Maka Partai Inilah yang Jadi Target, Apa?

Kemudian pada hari berikutnya ia masuk kantor untuk mengikuti rapat terbatas, usai rapat karena merasa kurang sehat Ia kemudian ijin di Wakil Bupati Manggarai Timur untuk pulang terlebih dulu. Ia kemudian melakukan istirahat total di rumahnya selama 5 hari dan tidak melakukan aktifitas di manapun.

Lalu, Senin (25/1/2021) ia kembali masuk melakukan aktifitas kantor sepanjang hari. Pada sore hari sepulang dari kantor karena flu ia memutuskan ke RSUD Borong untuk melakukan Rapid Test Antigen dan hasilnya Positif.

"Saya lantas menghubungi Isteri saya agar bersama anak-anak dan semua yang di rumah untuk Rapid Test Antigen hasilnya isteri saya saja yang positif. Dan sampai saat ini saya tidak tau saat kapan saya terjangkit Virus Covid-19 ini,"ungkap Sekda Boni.

"sejak hasil Test Antigen Negatif sampai hasil Test Antigen positif setiap bertemu orang saya tidak bersentuhan termasuk tidak salam dengan tangan terkepal. Saya pakai masker, jarak saya dengan lawan bicara lebih dari 1 meter. Hanya kesalahan saya saat bicara sesekali menurunkan masker karena terasa sesak kalau sambil bicara,"sambungnya.

Lanjut Sekda Boni, karena hasil positif Rapid Antigen, kemudian dilakukan Test Swab PCR hasilnya juga Positif Covid-19. Karena dinyatakan positif Covid-19 ia lalu memutuskan karantina mandiri di rumahNya.

"Selama menjalankan karantina saya ikuti semua saran dari Dinas Kesehatan, saya minum semua obat dan vitamin yang diajurkan. Ada sekitar 500 saudara, rekan kerja, dan sahabat yang menghubungi saya via WA dan facebook menyampaikan rasa empati dan perihatinnya, mendoakan agar cepat pulih, memberi semangat, menganjurkan berbagai hal baik komsumsi makanan bergizi dan obat-obatan tradisional serta berolahrag dan semuanya saya jalankan. Senam Ping Shuai Kung yang selama ini saya lakukan setiap hari saya tetap jalankan. Tapi karena di Ruteng hujan terus menerus saya hanya sekitar 3 kali saja bisa berjemur matahari. Kami berdua (istrinya) sepanjang hari berada di kamar saja dan baru keluar pagi hari hanya sekitar 45 menit olahraga pagi, agar tidak menular pada anak-anak dan semua yang di rumah,"tutur Sekda Boni.

Sekda Boni juga mengatakan, setelah menjalani karantina 3 hari flu sudah sembuh dan tidak ada gejala lain, tensi normal, suhu tubuh normal, SPO2 (oksigen dalam darah) normal. Penciuman dan rasa sejak awal normal.

Dan setelah 8 hari menjalani karantina mandiri, Ia dan istrinya kembali melakukan pemeriksaan Rapid Test Antigen dan hasilnya Negatif.

"Puji Tuhan hasilnya sudah Negatif. Bersyukur dalam 8 hari sudah pulih,"ungkap Sekda Boni.

Menurut Sekda Boni, belajar dari pengalamannya itu, tentu diingatkan untuk taat pada protokol kesehatan, hindari pertemuan sebisa mungkin karena setiap orang berpotensi membawa virus walaupun kondisinya terlihat sehat.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved