Terkini Nasional

Moeldoko Dipaksa Undur jadi Kepala Staf Presiden, Cakra AHY: Jangan Sampai Publik yang Minta

“Secara kesatria seharusnya pak Moeldoko mengundurkan diri,” tutur Irwan kepada wartawan, Selasa (2/2/2021) dikutip dari Tribunnews.

Editor: Benny Dasman
Tribunnews.com/Taufik Ismail
Moeldoko saat diwawancara Jurnalis 

Nama Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, menjadi perbincangan hangat publik.

Pasalnya, nama Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko tengah dikaitkan dengan tudingan terlibat rencana kudeta Partai Demokrat.

Di mana informasi Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dituding terlibat rencana kudeta Partai Demokrat disampaikan oleh Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, Senin (1/1/2021).

"Berdasarkan pengakuan, kesaksian, dari BAP sejumlah pimpinan tingkat pusat maupun daerah Partai Demokrat yang kami dapatkan, mereka dipertemukan langsung dengan KSP Moeldoko yang ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat secara inkonstitusional untuk kepentingan pencapresan 2024," bebernya dikutip dari Tribunnews.

Seperti diketahui, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengungkapkan adanya rencana kudeta terhadap Partai Demokrat.

Dalam konferensi pers yang digelar di Taman Politik, Wisma Proklamasi DPP Demokrat, Senin, AHY mengatakan ada satu sosok dari lingkungan pemerintahan di antara lima orang yang disebutnya.

- Satu kader Demokrat aktif;

- Satu kader yang sudah enam tahun tidak aktif;

- Satu mantan kader yang sudah sembilan tahun diberhentikan dengan tidak hormat dari partai karena menjalani hukuman akibat korupsi;

- Satu mantan kader yang telah keluar dari partai tiga tahun lalu;

- Satu orang non-kader partai atau seorang pejabat tinggi pemerintahan.

Menjawab tudingan tersebut, Moeldoko mengatakan penyebab ia disebut terlibat rencana kudeta adalah karena ada beberapa orang Demokrat yang datang ke rumahnya.

Dilansir Tribunnews, Moeldoko menuturkan memang ada beberapa orang Demokrat datang kepadanya untuk curhat mengenai kondisi yang terjadi di tubuh partai.

Namun, Moeldoko hanya mendengarkan curhatan tersebut selaku tuan rumah yang kedatangan tamu.

"Secara bergelombang mereka datang, berbondong-bondong, ya kita terima, konteksnya apa?"

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved