Laut China Selatan

Begini Strategi Cerdas Jokowi yang Disebut Bisa Damaikan AS VS China di Laut China Selatan, Apa?

Begini Strategi Cerdas Jokowi yang Disebut Bisa Damaikan AS VS China di Laut China Selatan, Apa?

Editor: maria anitoda
Biro Pers Sekretariat Presiden
Begini Strategi Cerdas Jokowi yang Disebut Bisa Damaikan AS VS China di Laut China Selatan, Apa? 

Selain itu ada alasan lain yang membuat Prof Ary yakin Indonesia mampu menjadi penengah dari konflik yang terjadi di Laut China Selatan.

Melansir dari VOA Indonesia, Minggu (31/1/2021) peluang menjadi pendamai dua kubu itu bisa dilakukan Indonesia karena tak masuk dalam konflik sengketa wilayah di Laut China Selatan.

Namun, Ary mengingatkan dengan tetap menjalankan politik luar negeri bebas aktif.

Ditambah lagi seperti pernyataan yang pernah dimuat di AFP oleh mantan diplomat AS, Stanley Harsha bahwa AS tidak akan meminta Indonesia atau negara manapun untuk memihak mereka maupun China.

“Amerika akan sangat tegas, sangat tegas, mungkin tidak banyak berbeda dengan Trump," ujar Stanley.

Tetapi diketahui memang Indonesia bisa sangat membantu untuk meredam konflik di kawasan Laut China Selatan karena negara ASEAN lainnya kini sedang bersitegang dengan Tiongkok.

Konflik di Laut China Selatan dipicu oleh klaim atas pulau dan perairan oleh China, Brunei Darussalam, Taiwan, Malaysia, Filipina, dan Vietnam. Wilayah menjadi sengketa ini termasuk Kepulauan Spratly dan Kepulauan Paracel.

Keenam negara pengklaim itu berkepentingan untuk menguasai hak untuk stok perikanan, eksplorasi dan ekploitasi terhadap cadangan minyak dan gas, serta mengontrol jalur pelayaran di Laut China Selatan.

Baca juga: Sekolah di Mana Saja

Baca juga: Sekretaris Fraksi Ampera DPRD Kabupaten TTU : Pemerintah Berikan Perhatian Serius bagi Tenaga Medis

Baca juga: Bikin Nama Kapolri Sigit Disebut, Ini Asal Nama Abu Janda Awalnya Tokoh Fiksi: Ngaku Muslim Sunni

Baca juga: Promo KFC Hari Ini 2 Februari 2021, KFC PLATTERS Milih Side Dishnya Sendiri Mulai dari Rp 40.909

Konflik yang telah terjadi beberapa tahun ini membuat banyak negara di bawah bendera NATO menjadi marah pada China.

Mulai 2015, Amerika Serikat dan negara-negara lain, termasuk Perancis dan Inggris, melakukan apa yang disebut kebebasan operasi navigasi di Laut China Selatan.

BACA JUGA BERITA LAINNYA:

Dibalik Ketegangan di Laut China Selatan, Amerika Serikat dengan China, Ternyata Ini yang Terjadi

AS meningkatkan tekanan militer terhadap China di tengah meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan.

Pihaknya juga menuduh Beijing berupaya memanfaatkan pandemi virus corona untuk memperluas lingkup pengaruhnya di wilayah tersebut.

Selama beberapa minggu terakhir kapal-kapal Angkatan Laut AS dan pembom Angkatan Udara B-1 melakukan misi yang bertujuan mengirimkan pesan publik bahwa militer AS bermaksud mempertahankan kehadiran di wilayah tersebut dan meyakinkan sekutu, sebagaimana dikutip dari CNN. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved