Kudeta di Myanmar, Aung San Suu Kyi Ditahan, Kondisi Darurat Berlaku, Warga Dilarang Keluar Rumah

Di saat dunia sedang berhadapan dengan musuh yang tak kelihatan pandemi Covid-19, Myanmar justru sedang bergolak masalah politik dalam negeri.

Editor: Agustinus Sape
AFP
Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi (tengah), kini ditahan bersama sejumlah pemimpin Myanmar, dalam suatu kudeta militer. 

Kudeta di Myanmar, Aung San Suu Kyi Ditahan, Kondisi Darurat Diberlakukan, Warga Dilarang Keluar Rumah

POS-KUPANG.COM - Di saat dunia sedang berhadapan dengan musuh yang tak kelihatan pandemi Covid-19, Myanmar justru sedang bergolak masalah politik dalam negeri.

Melansir BBC News Indonesia, militer Myanmar mengambil alih kekuasaan dan memberlakukan kondisi darurat di negara tersebut, Senin (1/2/2021), setelah melakukan penahanan terhadap sejumlah pemimpin politik Myanmar, termasuk Aung San Suu Kyi, pemimpin partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD).

Rekaman video yang disiarkan televisi militer mengumumkan bahwa keadaan darurat akan berlaku selama satu tahun.

Disebutkan pula bahwa kekuasaan telah diserahkan kepada panglima tertinggi militer Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing.

Militer Myanmar mengatakan penahanan terhadap sejumlah pemimpin politik Myanmar untuk merespons kecurangan pemilu.

'Warga sempat panik, antrean panjang di depan bank dan supermarket'

Rina, warga Indonesia tinggal di pinggiran kota Yangon, Myanmar

Sejak Senin (1/2) pagi, warga berduyun-duyun memadati anjungan tunai mandiri (ATM), supermarket, dan toko sembako.

Saya bicara dengan beberapa orang yang juga antre di depan bank. Mereka mengatakan, 'kami sangat tidak bahagia pagi ini kenapa sampai terjadi seperti ini.'

Tadi pagi saya sempat keluar untuk tarik uang dari ATM. Walau di jalan-jalan terlihat cukup tenang, antrean panjang sekali.

Supermarket, dan juga apotek dan juga warung-warung kecil yang jual beras dan minyak itu semua antrenya panjang sekali.

Warga nampaknya mengalami kepanikan untuk membeli barang-barang (panic buying), karena kekhawatiran jalan-jalan akan ditutup.

Di wilayah tempat saya tinggal, belum terlihat ada pengerahan tentara di jalan-jalan. Namun, saya tidak tahu situasinya di pusat kota.

Jalan dari kota menuju bandara Yangon International Airport sudah ditutup sejak pukul delapan pagi. Saya kebetulan tinggal di dekat bandara.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved