Cuma Negara Ini yang Berani dan Tegas Tolak Utang ke China, Padahal Xi Jinping Sudah Berharap
Cuma Negara Ini yang Berani dan Tegas Tolak Utang ke China, Padahal Xi Jinping Sudah Berharap
Juga pembersihan utang yang jatuh tempo pada tahun tersebut dari Negara- negara Terkurang Berkembang (LDC), yang sangat berhutang, terkurung daratan dan Pulau-Pulau Kecil.
Itu merupakan bagian dari delapan inisiatif baru yang diumumkan di Forum for
Africa-China Cooperation (FOCAC) di Beijing antara tanggal 3 dan 4 September.
China juga meluncurkan inisiatif untuk mempromosikan impor China yang tidak berbasis sumber daya dari Afrika dan dana khusus $ 5 miliar untuk mempercepat upaya tersebut.
Cina dan Taiwan sendiri berpisah pada tahun 1949 setelah Komunis menang dalam perang saudara yang membuat kaum Nasionalis melarikan diri ke pulau itu.
Kedua belah pihak tidak pernah bersatu sejak itu meskipun terjadi pertempuran diplomatik bolak-balik.
China telah memastikan bahwa negara mana pun yang menjalin hubungan dengan Taiwan akan diberi sanksi secara diplomatis.
Terkait anggapan bahwa China mengatur Jebakan utang di negara-negara Afrika, Pemerintah China telah membantah keras tudingan tersebut dan menilainya tidak berdasar, seperti yang diungkapkan pada 2020 lalu.
Baca juga: Ternyata Bukan Cuma Luna Maya, Artis Dangdut Ini Juga Suka Sama Berondong, Berani Pamer?
Baca juga: Tampak Bahagia Bareng Suami & Anak, Maudy Koesnaedi Tiba-tiba Beri Kabar Duka, Siapa yang Meninggal?
Baca juga: Simak Jadwal Lengkap Liga Inggris Pekan 21, Big Match Arsenal Vs MU Jangan Sampai Terlewatkan Ya
Baca juga: Doa Qunut Subuh, Rakaat kkedua Salat Subuh, Itidal Berdiri Tegak Setelah Baca Rabbana Lakal Hamdu
Mengutip Kompas.com, Konsul Jenderal China di Lagos (Nigeria), Chu Maoming, menegaskan pemerintah China sama sekali tak menggunakan instrumen bantuan utang untuk mendesain diplomasi perangkap utang di Afrika.
Ia mengatakan, utang dari China tak begitu mendominasi di Afrika. Utang terbesar negara-negara Benua Hitam justru lebih banyak disumbang lembaga keuangan internasional.
"Jika kita merinci utang negara-negara Afrika, sebesar lebih dari dua per tiga berasal dari lembaga keuangan internasional dan kreditor komersial. Mereka yang lebih bertanggung jawab terkait keringanan utang," ujar Maoming dilansir dari The Guardian, Selasa (20/10/2020).
"Mengenai tuduhan palsu yang dibuat beberapa negara dan media terhadap China, saya ingin menunjukan bahwa bukanlah China yang memasang jebakan utang untuk Afrika. Dan China dengan tegas menolak label tersebut," tegas Maoming saat itu.
(*)