Info Kesehatan

Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya Bila Anda Sering Pipis, Jangan Disepelekan ya Guys

fungsi penyimpanan kandung kemih yang menyebabkan dorongan untuk buang air kecil secara mendadak dan tidak bisa dikontrol

Editor: Rosalina Woso
Shutterstock
Ilustrasi 

1. Gangguan saraf, akibat stroke atau multiple sclerosis.

2. Infeksi saluran kemih dengan gejala yang mirip kandung kemih overaktif.

3. Perubahan hormon selama menopause.

4. Kerusakan saraf akibat penyakit diabetes.

5. Adanya tumor atau batu pada kandung kemih.

6. Pembesaran prostat, sembelit, atau efek samping operasi dan Konsumsi obat-obatan yang meningkatkan produksi urine.

"Mengkonsumsi alkohol serta kafein atau terjadi penurunan fungsi kandung kemih seiring bertambahnya usia," ungkap Harrina menjelaskan akan sejumlah kondisi penyebab OAB.

Konsultasi Dokter dan Terapi Solusi OAB

Overactive bladder atau OAB merupakan sebuah gangguan dan umum dialami manusia lanjut usia.

Meski demikian hal ini bukan berarti boleh dianggap wajar.

Jika gejala yang Anda alami mulai mengganggu kehidupan sehari-hari, Dokter Spesialis Urologi-Konsultam Urologi wanita dan neoro-Urologi, dr Harrina E Rahardjo ,Sp. U ( K) , Phd., dari Siloam Hospitals Asri menyarankan agar segera ke dokter guna konsultasi untuk penyembuhannya.

"Dari sisi pengobatan, bisa melalui pemberian obat paska ditemukan adanya OAB, penggunaab terapi dan alat. Contohnya penanganan latihan otot dasar panggul lalu stimulasi syaraf," sebut Harrina dalam Webinar tersebut.

Baca juga: Ingin Tonton Sinetron Ikatan Cinta? Ini Peringatan Amanda Manopo Kekasih Billy Syahputra

Baca juga: KUNCI JAWABAN Tema 5 Kelas 3 SD Hal 204-206, 208 209 Subtema 4 Pembelajaran 4 Buku Tematik

Baca juga: Masa Pandemi Covid Belum Berakhir, Begini Cara Diet Sehat Agat Imun Tubuh Tetap Terjaga

Baca juga: Jangan Sepelekan Ya Moms, Anemia Akibat Kekurangan Zat Besi Pada Anak, Begini Cara Mengatasinya

Secara spesifik, penanganan OAB dapat dilakukan dengan sejumlah langkah berikut :

1. Anamnesis dan pemeriksaan fisik.

2. Pemeriksaan tambahan, seperti : Cek urin, Catatan Harian berkemih ( applikasi di playstore android), Quesioner bergejala,Past Void residual.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved