Berita Timor Leste
Pria Berwokan Ini Dibenci Timor Leste dan Jadi Buronan PBB, Tapi Malah Dicintai Indonesia, Siapa?
Pria Berwokan Ini Dibenci Timor Leste dan Jadi Buronan PBB, Tapi Malah Dicintai Indonesia, Siapa?
POS-KUPANG.COM - Pria Berwokan Ini Dibenci Timor Leste dan Jadi Buronan PBB, Tapi Malah Dicintai Indonesia, Siapa?
Ketika Timor Leste atau dulu dikenal sebagai Timor Timur saat masih wilayah Indonesia, ada sosok milisi pejuang bernama Eurico Guterres.
Mungkin nama Eurico Guterres, boleh jadi tidak setenar Ramos Horta atauXanana Gusmao.
Baca juga: Belang Vicky Prasetyo di Bongkar Sosok Ini, Panggil Sayang! 21 Feburari Nikahi Kalina Ocktaranny
Baca juga: Berani Tantang Kapal Induk AS di Laut China Selatan, China Siapkan Latihan Militer Khusus Ini, Apa?
Baca juga: Kesedihan Nathalie Holscher Diungkap Sule, Penyebab Keguguran Disinggung Ayah Rizky Febian
Baca juga: Hubungan Agnez Mo dan Ariel NOAH Disorot, Video Lawas Keduanya Saat Duet Tuai Komentar
Hanya saja bagi milisi yang menolak kemerdekaan Timor Leste dengan tetap Pro Indonesia, sosoknya harum.
Eurico Guterres, adalah sosok orang Timor Leste yang dianggp berbahaya bagi PBB namun tidak bagi Indonesia.
Dia adalah seorang milisi yang berjuang untuk Indonesia, meski terkenal sangat kejam.
Menurut Irish Times, Eurico Guterres menentang pemungutan suara kemerdekaan di Timor Leste pada tahun 1999.
Kemudian dia juga membunuh tiga pekerja bantuan dalam serangan massa di kantor komisaris tinggi PBB untuk pengungsian (UNHCR) di kota Atambua, perbatasan Timor Barat.
Pembunuhan tersebut memicu kecaman internasional terhadap Indonesia.
Amerika dan Bank Dunia memeringatkan bahwa bantuan vital bisa terancam jika milisi Timor Leste tidak dikendalikan.
Alhasil, Eurico Guterres harus ditangkap dan diserahkan ke PBB untuk diadili.
"Eurico Guterres ditangkap setelah ada cukup bukti baginya untuk menjadi tersangka perusakan dan pembakaran kantor UNHCR di Atambua," kata Senior polisi Supt Saleh Saaf.
Dia tidak mengatakan apakah Eurico Guterres juga tersangka dalam pembunuhan PBB, tetapi menambahkan bahwa dia bisa menghadapi lebih dari lima tahun penjara karena penghasutan.
Eurico Guterres dicurigai terlibat dalam serangan terhadap rumah seorang tokoh pro-kemerdekaan Timor Leste, Manuel Carrascalao, pada bulan April 1999 di mana beberapa orang terbunuh.
Milisi melakukan kerusuhan setelah pemungutan suara di Timor Timur pada tanggal 30 Agustus 1999, menewaskan ratusan orang.