Warga Kaget Ada Makam Baru Probable Covid-19 di Ae Mbambu, Ini Penjelasan Asisten I Setda Ende

Warga kaget ada makam baru probable Covid-19 di Ae Mbambu, ini penjelasan Asisten I Setda Ende, Abraham Badu

Editor: Kanis Jehola
POS KUPANG/ROMOALDUS PIUS
Abraham Badu 

Warga kaget ada makam baru probable Covid-19 di Ae Mbambu, ini penjelasan Asisten I Setda Ende, Abraham Badu

POS-KUPANG.COM | ENDE - Warga sekitar pemakaman Ae Mbambu Kelurahan Paupire Kabupaten Ende kaget mengetahui ada makam baru di pemakaman dekat Kampus Universitas Flores (Uniflor) tersebut.

Awalnya makam baru tersebut diketahui oleh warga dari media sosial, ternyata pihak Satgas Covid-19 Kabupaten Ende, malam tadi, Senin (25/1/2021) memakamkan seorang wanita lanjut usai (Lansia) berinisial AS (65).

AS merupakan pasien probable Covid-19, asal Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo yang sebelum meninggal dunia sempat memeriksakan diri ke RSUD Ende, Senin (25/1/2021) pagi sekitar pukul 10.00 Wita.

Baca juga: Ibu Rumah Tangga asal Egon Gahar-Sikka Dihajar Suami Hingga Kepala Robek

AS meninggal dunia dengan status prabable Covid-19, karena dinyatakan terkonfirmasi positif rapid antigen.

Karman Sadokaki, selaku pemilik lahan akses jalan masuk menuju pemakaman Ae Mbambu kepada POS-KUPANG.COM, di kediamannya, Selasa (26/1/2021) menuturkan, mereka baru mengetahui ada makam baru pagi tadi.

Baca juga: BPBD Malaka Minta Warga DAS Waspadai Banjir Benenain

Karman mengaku, ia tidak menolak atau mempersoalkan jika pasien tersebut dimakamkan di Ae Mbambu, namun agar tidak menimbulkan polemik di warga, Satgas Covid-19 Ende perlu melakukan sosialisasi atau penyampaian kepada warga dan juga pemilik lahan.

Menurut Karman, seharusnya ada penyampaian dari Satgas Covid-19 Ende, apalagi, lanjutnya, lokasi tersebut bukan milik Pemda melainkan milik warga yang dihibahkan ke Paroki Onekore.

"Kita, saya secara pribadi tidak menolak karena ini soal kemanusiaan. Akan tetapi alangkah bagusnya Satgas Covid-19 Ende, perlu komunikasi. Tidak ada penyampaian sama sekali. Kita kaget tiba-tiba ada makam baru," ungkapnya.

Karman menekankan, sosialisasi dan edukasi perlu dilakukan Satgas Covid-19 Ende, sehingga tidak menimbulkan polemik di warga.

Terpisah Asisten I Setda Ende, Abraham Badu, membenarkan pemakaman jenazah probable tersebut tanpa ada penyampaian kepada warga.

Dia menjelaskan, dalam revisi V penanganan Covid-19, bisa dimakamkan di pemakaman umum.

Menurutnya, atas permintaan keluarga jenazah tidak dimakamkan di pemakaman yang disediakan Pemkab Ende. "Ini pertimbangan kemanusiaan," ungkapnya.

"Ini kan mendadak to, nanti ke depan kita akan sosialisasi. Nanti kami tugaskan camat dan lainnya untuk sosialisasi. Ini kekurangan kami dalam sosialisasi," kata Abraham. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved