Warga Ende Korban Kecelakaan Pesawat Sriwijaya: Isak Tangis Keluarga Sambut Jenazah Olus

Warga Ende korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air: isak tangis keluarga sambut jenazah Olus

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/LAUS MARKUS GOTI
Dementria Ledi Vita Eta saat tanda tangan akta kematian Olus di rumah duka di Desa Pora Kecamatan Wolojita Kabupaten Ende, Jumat (22/1/2021). 

Warga Ende korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air: isak tangis keluarga sambut jenazah Olus

POS-KUPANG.COM - JENAZAH Teofilus Lau Ura Dari alias Olus, korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak, tiba di Kabupaten Ende, Jumat (22/1). Jenazah diterbangkan dari Jakarta dengan pesawat Citilink.

Setelah transit di Bandara El Tari Kupang, jenazah Olus diberangkatkan menggunakan Wings Air dan mendarat di Bandara Hasan Aroeboesman Ende pukul 09.00 Wita.

Sedangkan jenazah Selfi Lio akan tiba di Ende hari ini, Sabtu (23/1). Jenazah Olus diterima Bupati Ende Djafar Achmad dan Dandim 1602 Ende Letkol Inf Nelson Paido Makmur. Turut hadir ibunda Olus, Dementria Ledi Vita Eta beserta sejumlah anggota keluarga.

Baca juga: Nadin Amizah: Akui Salah

Isak tangis keluarga mewarnai penyambutan jenazah Olus. Selanjutnya jenazah Olus dibawa dengan mobil ambulans menuju kampung halamannya di Desa Pora, Kecamatan Wolojita. Tiba di rumah duka pukul 12.00 Wita.

Dementria tak jauh dari peti jenazah Olus. Sesekali ia berdiri, memeluk dan mencium peti jenazah. Ia larut dalam kesedihan yang mendalam.

Baca juga: Hery-Heri Jadi Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Terpilih, Hery Nabit: Terima Kasih Deno-Madur

Di rumah duka, dilaksanakan penandatangan akta kematian. Sebelum tanda tangan, Dementria sejenak memandangi akta kematian Olus yang tergeletak di atas meja depan rumah duka. Matanya berkaca-kaca.

Setelah merasa siap, Dementria merapikan kain adat Lio yang ia kenakan. Tangannya bergetar ketika menggariskan tanda tangan di akta kematian Olus. Usai tanda tangan, ia meletakan pulpen lalu mengusap wajahnya.

Dementria didampingi Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Ende, Lambertus Sigasare. Benediktus Beke, anggota keluarga lainnya, ikut menandatangani akta kematian.

Kemudian akta kematian berisi dalam map, diserahkan oleh Lambertus kepada Dementria. Dementria mencium lalu mendekap akta kematian Olus.

Ayah Olus tidak tampak di rumah duka. Informasinya, Ia sudah sekitar 18 tahun merantau di Malaysia. Sewaktu berangkat, Olus masih kecil.

Benediktus Beke mengatakan, jenazah Olus merupakan jenazah ke 40 dari 60 jenazah yang berhasil diidentifikasi Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri. Artinya keluarga menunggu selama kurang lebih 20 hari sejak DIV melakukan identifikasi para korban.

"Kami mendapat kabar hari Rabu (20/1) dari pihak Sriwijaya bahwa jenazah Olus berhasil diidentifikasi melalui tes DNA, cocok dengan mamanya. Kami bersyukur akhirnya berhasil diidentifikasi," ujar Benediktus.

Benediktus sempat ke Jakarta. Ia bersama tiga orang anggota keluarga dan ibunda Olus tiba di Jakarta, Minggu (10/1), sehari setelah kecelakaan pesawat Sriwijaya SJ 182. Mereka membuat pengaduan ke pihak Sriwijaya bahwa Olus dan calon istrinya Selfi Lio ada dalam pesawat naas tersebut. Namun nama keduanya tidak tercantum dalam daftar manifes penumpang.

Setelah ditelusuri ternyata Olus dan Selfi mengunakan KTP orang lain. Olus memakai KTP Feliks Wenggo sedangkan Selfi menggunakan KTP Beatrice Alomau.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved