Pertama Kali Dalam 12 Tahun Terakhir Harga Rumah Tidak Naik

Ketua DPD REI NTT, Bobby Pitoby mengatakan, pertama kalinya dalam 12 tahun terakhir harga rumah tidak mengalami kenaikan

Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/MICHAELLA UZURASI
Ketua DPD REI NTT, Bobby Pitoby bersama Host Ani Eno dalam Ngobrol Asyik Bersama Pos Kupang dengan Tema Good Deal Investasi Rumah 2021 Kebijakan REI NTT yang menguntungkan. 

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Ketua DPD REI NTT, Bobby Pitoby mengatakan, pertama kalinya dalam 12 tahun terakhir harga rumah tidak mengalami kenaikan.

Hal ini diungkapkan dalam Ngobrol Asyik Bersama Pos Kupang pada Rabu (20/01/2021) dengan Tema "Good Deal Investasi Rumah 2021 Kebijakan REI NTT yang Menguntungkan".

"Ini pertama kali terjadi dalam 12 tahun terakhir. Dalam 12 tahun terakhir ini harga rumah dari tahun ke tahun selalu mengalami kenaikan tetapi tahun 2021 ini harga rumah subsidi itu tidak naik di seluruh Indonesia," kata Bobby.

Baca juga: Wujudkan Program Desa Mandiri, Dandim dan Ketua DPRD Ngada Survei Lahan di Desa Beiwali

Lanjut Bobby, di seluruh Indonesia ada 9 zona yang dibagi oleh pemerintah untuk harga jual rumah subsidi seperti zona 9 yang meliputi Bali, NTT dan NTB, harga rumahnya masih tetap yaitu 168 juta rupiah per unit dengan tipe yang sudah ditentukan oleh pemerintah tidak boleh lebih besar dari tipe 36.

Bobby megungkapkan, ada lagi satu kabar gembira mengenai kebijakan ditahun 2021 yaitu kuota untuk rumah subsidi ditingkatkan.

Baca juga: Bacaan NIAT Sholat Subuh dan Qunut serta Bacaan Niat Sholat 2 Rakaat Sebelum Subuh Arab Terjemah

" Jadi kuota rumah subsidi ditahun 2020 kemarin walaupun dalam masa pandemi ditargetkan 11 trilyun atau sekitar 97 ribu unit rumah subsidi di seluruh Indonesia sedangkan tahun ini kuota dinaikkan menjadi 19.2 trilyun, hampir dua kali lipat untuk dijadikan 157 ribu unit rumah di seluruh Indonesia," ungkap Bobby.

Hal ini, kata Bobby, merupakan kabar gembira bagi developer maupun konsumen yang ingin memiliki rumah karena kendala dari tahun ke tahun adalah mengenai kuota.

"Karena kuota ini kadang - kadang orang mau beli rumah tapi kuotanya habis jadi tidak bisa dapat subsidi lagi," ujar Bobby.

Dengan meningkatnya kuota ini diharapkan bisa disalurkan dan bisa terserap lebih maksimal lagi terutama di NTT karena jika dibandingkan dengan provinsi lain, NTT masih sangat kecil dalam penyerapannya.

"Contohnya saja kemarin itu 1.968 unit rumah yang terserao dari 122 ribu unit rumah. Jadi sekitar 2 persenan saja kontribusi kita terhadap nasional," kata Bobby.

Menurut dia, hal ini masih sangat disayangkan karena kebutuhan akan perumahan di NTT masih sangat besar tetapi memang kemampuan daya beli di NTT memang agak lebih kecil dibandingkan dengan daerah - daerah lainnya. Hal ini yang menyebabkan penyerapannya itu lebih kecil dari daerah lain.

"Kita juga melihat daya beli daripada masyarakat di Kota Kupang dan di NTT pada umumnya itu memang masih sangat rendah, oleh karena itu kita terus berupaya berusaha meminimalisir harga rumah tersebut," jelas Bobby.

"Ini juga merupakan salah satu tugas dari REI yang sudah berulang kali kita mencoba untuk membuat kebijakan - kebijakan dengan pemerintah daerah untuk meringankan masyarakat untuk memiliki rumah, contohnya seperti pajak - pajak daerah dan lain - lain," tambahnya.

REI NTT, kata Bobby, terus berupaya untuk mengkoordinasikan dengan pemerintah daerah agar bisa mereview kembali kebijakan - kebijakan pajak daerah yang memberatkan konsumen.

"Contohnya kami dari developer yang bergabung didalam REI itu ada 4.460 sekian yang tergabung dalam REI Indonesia, sedangkan kita di REI NTT itu ada 81 perusahaan. Nah ini kita dibantu oleh pemerintah pusat dalam hal ini PPh saat penjualan rumah itu sudah diturunkan dari 5 persen jadi 1 persen untuk rumah subsidi," jelasnya.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved