Satgas Yonarmed 3/105 Tarik Berikan Penyuluhan Pembuatan Jamu di Perbatasan

Personel Satgas Yonarmed 3/105 Tarik memberikan penyuluhan pembuatan jamu di wilayah perbatasan

Penulis: Teni Jenahas | Editor: Kanis Jehola
zoom-inlihat foto Satgas Yonarmed 3/105 Tarik Berikan Penyuluhan Pembuatan Jamu di Perbatasan
Dok. Satgas Yonarmed 4/105 Tarik
Satgas Yonarmed 3/105 Tarik ketika memberikan Penyuluhan Pembuatan Jamu di Perbatasan RI-RDTL, Minggu (17/1/2021).

Personel Satgas Yonarmed 3/105 Tarik memberikan penyuluhan pembuatan jamu di wilayah perbatasan

POS-KUPANG.COM | BETUN--Jamu dikenal sebagai obat tradisional masyarakat Indonesia yang terbuat dari bahan atau rempah-rempah alami seperti akar, kulit kayu, bunga, biji, daun dan buah-buahan.

Jamu yang ada memiliki segudang khasiat seperti menjaga daya tahan tubuh dan pencegahan penyakit. Bahkan berkhasiat untuk menjaga kebugaran dan kecantikan ini sudah dikenal sebagai warisan leluhur sejak lama.

Meski saat ini banyak ditemui obat konvensional yang ampuh mengobati beragam penyakit, namun jamu masih menjadi pilihan alternatif masyarakat Indonesia sebagai obat herbal. Maka dari itu, tidak heran jika hingga kini jamu masih tetap eksis di Indonesia.

Baca juga: UPT Penda Malaka Jajaki Kerjasama dengan PLBN Motamasin, Untuk Tujuan Ini

Ada banyak tanaman herbal di sekitar tempat tinggal yang dapat ditemukan dan dibudidaya untuk diracik menjadi jamu.

Beberapa diantaranya yang familiar dan mudah dijumpai di NTT, yaitu kunyit, temulawak, jahe, kencur, lengkuas hingga biji pala.

Cara membuat jamu sendiri terbilang mudah dan sederhana, namun kebersihan bahan-bahan tersebut merupakan faktor penting dalam pembuatannya agar menghasilkan jamu yang memenuhi persyaratan keamanan, mutu dan manfaat.

Baca juga: Mencegah Penyebaran Covid-19 BPBD Kabupaten Sumba Timur Pasang 30 Tempat Mencuci Tangan

Seperti yang dilaksanakan oleh personel Pos Haumeniana Satgas Yonarmed 3/105 Tarik, yang berinisiatif memberikan penyuluhan pembuatan jamu kepada para ibu-ibu di Desa Haumeniana, Kecamatan Bikomi Nilulat, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Satgas mempraktikkan cara mengolah jamu dengan bahan kunyit, asam dan gula merah. Bahan-bahan tersebut direbus selama kurang lebih 10 menit, selanjutnya bahan yang sudah tercampur tersebut disaring dan air rebusannya siap untuk dikonsumsi.

Manfaat dari olahan jamu ini bermanfaat untuk mencegah panas dalam, menurunkan asam lambung, sebagai detoksifikasi bagi tubuh dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Dansatgas Yonarmed 3/105 Tarik, Letkol Arm Laode Irwan Halim, S.I.P., M.Tr.(Han), Senin (18/1) mengatakan bahwa dimana Pandemi Covid-19 saat ini, daya tahan tubuh yang prima menjadi faktor penting dalam menghadapi virus ini.

Cara yang dinilai efektif dalam rangka mengingkatkan daya tahan tubuh tersebut antara lain dengan asupan gizi yang cukup serta mengkonsumsi vitamin yang dianjurkan untuk menjaga agar tubuh tetap sehat dan prima.

Dikatakannya, dimasa pandemi ini, banyak masyarakat yang memilih mengkonsumsi jamu yang terbuat dari bahan herbal dalam menjaga kesehatan dan imunitasnya daripada mengkonsumsi obat-obatan yang kebanyakan terbuat dari bahan kimia.

Selain khasiatnya yang sama, pembuatannya pun praktis karena bahan bakunya mudah didapat. Bahan baku yang berasal dari tumbuhan-tumbuhan ini sebenarnya tidak asing, namun kadang kita yang tidak tahu cara meramunya.

Menurut Dansatgas, alasan utama masyarakat mengkonsumsi ramuan herbal ini pun karena efek sampingnya yang kecil, bahkan bisa dikatakan tidak ada, asalkan bahan-bahan tersebut benar-benar bersih, tidak ada jamur dan bebas hama penyakit, selain itu sesuai dengan tujuan penggunaannya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved