Terkini Nasional

Bahaya Awan Cumulonimbus Bagi Penerbangan, ada Tragedi AirAsia, Adam Air hingga Garuda

Tragedi AirAsia, Adam Air, Garuda, Sriwijaya Air, Ini Alasan Awan Cumulonimbus Bahayakan Penerbangan

Editor: Eflin Rote
Instagram/@santiagoborja
Awan Cumulonimbus di langit Samudra Pasifik 

Di mana saat puncak musim hujan terjadi maka potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah di Indonesia juga akan meningkat.

Guswanto mengatakan, untuk tujuh hari ke depan diprediksikan potensi cuaca ekstrem berpeluang terjadi di sejumlah wilayah.

Cuaca tersebut berpotensi menimbulkan dampak bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, hujan lebat disertai angin kencang dan kilat atau petir, serta gelombang tinggi yang membahayakan pelayaran dan penerbangan.

Baca juga: DIBONGKAR Kebiasaan Arya Saloka di Lokasi Ikatan Cinta, Suami Putri Anne Dulu Paling Anti Dipegang?

Baca juga: Detik-detik Pesawat Sriwijaya Air Meledak, Menggelegar Seperti Petir Getarkan Kaca: Ya Allah Apa Itu

Baca juga: Presiden China Titahkan Pasukannya Latihan Perang Besar, Perintah Penyerbuan Menyusul, SIAP PERANG?

Oleh sebab itu, kondisi cuaca ektrem ini bisa sangat berpengaruh terhadap keselamatan penerbangan.

Berdasarkan analisi BMKG, Guswanto melanjutkan, saat ini secara umum masih berpotensi tinggi terjadinya pembentukan awan-awan yang bisa membahayakan penerbangan.

"Oleh karena itu BMKG terus mengimbau masyarakat dan semua pihak yang terkait dengan sektor transportasi, untuk selalu meningkatkan kewaspadaannya terhadap cuaca signifikan atau potensi cuaca ekstrem yang masih dapat terjadi di puncak musim hujan, demi mewujudkan keselamatan dalam layanan penerbangan," kata Guswanto.

Tanda Kehadiran Awan Cumulonimbus

Awan Cumulonimbus sendiri memiliki bentuk awan vertikal menjulang sangat tinggi, padat, dan di dalamnya mengandung badai petir serta cuaca dingin, sebagaimana dilansir dari wikipedia.

Jelas, berbahaya sekali kalau melihat kekuatan hempasannya. 

Berasal dari bahasa Latin, "cumulus" berarti terakumulasi dan "nimbus" berarti hujan.

Awan ini terbentuk sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer.

Awan-awan ini dapat terbentuk sendiri, secara berkelompok, atau di sepanjang front dingin di garis squall.

Awan ini menciptakan petir melalui jantung awan.

Awan terbentuk dari awan kumulus (terutama dari kumulus kongestus) dan dapat terbentuk lagi menjadi supersel, sebuah badai petir besar dengan keunikan tersendiri.

Adapun tragedi kecelakaan pesawat yang terjadi yang disebabkan oleh awan Cumulonimbus.

Halaman
1234
Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved