Wili Lagamaking, Mengisi Waktu Dengan Merawat Tanaman Bonsai

Rumah Wili Lagamaking (44) yang berada di Bilangan Wangatoa, Kota Lewoleba tampak asri dan teduh

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/RICKO WAWO
Wili Lagamaking (depan) sedang santai bersama keluarganya di depan rumahnya yang penuh dengan tanaman bonsai di Bilangan Wangatoa, Kota Lewoleba, Minggu (10/1/2021) 

POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA-Rumah Wili Lagamaking (44) yang berada di Bilangan Wangatoa, Kota Lewoleba tampak asri dan teduh.

Siapa saja yang datang ke rumah berdinding tembok miliknya pasti bisa menebak di dalam hati kalau si pemilik rumah adalah seorang pecinta tanaman bonsai.

Ratusan tanaman bonsai, kebanyakan jenis bonsai kelapa, memang berjejer rapi di sekeliling rumahnya. Wili menanamnya dengan sangat teliti dan hati-hati di dalam pot-pot bunga berukir dari semen.

Baca juga: Warga Sumba Timur Tewas Terseret Banjir -- Keluarga Tolak Autopsi

"Kalau malam, saya bahkan pakai senter untuk rawat satu per satu," ungkap Wili ketika ditemui Pos Kupang di kediamannya, Minggu (10/1/2021).

Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Pemkab Lembata ini sudah sejak tahun lalu menggandrungi tanaman bonsai.

Dia bahkan menjadi salah satu punggawa Komunitas Bonsai Lembata.

Baca juga: Januari 2021 Sudah Ada 2 Pasien DBD di Sikka Jalani Perawatan

Pemuda asal Desa Bungamuda, Kecamatan Ile Ape ini mengaku melakoni hobinya ini hanya untuk mengisi waktu luang.

Kendati demikian, beberapa tanaman bonsainya diminati para pecinta bonsai di Lembata. Mereka biasa datang langsung ke rumahnya untuk membeli langsung tanaman bonsai miliknya.

Beberapa pot bunga juga didapat dari hasil barter bonsainya dengan seorang perajin pot di Kota Lewoleba.

"Awalnya saya posting di Facebook lalu ada perajin pot yang kirim pesan untuk barter dengan bonsai. Lalu kami barter. Dia datang sendiri ke rumah dan tinggal pilih bonsai mana yang dia mau," ujarnya.

Dia tak mematok harga tinggi untuk tanaman bonsai miliknya. Untuk satu tanaman bonsai kelapa berukuran kecil harganya berkisar Rp 150-Rp 350 ribu. Tanaman yang ingin dia jual juga pernah dia unggah di grup Facebook Pasar Wulen Luo dan rupanya banyak peminat juga yang berminat.

"Tapi orientasi saya bukan untuk dapat uang. Ini hanya untuk isi waktu luang karena hobi juga," kata Wili Lagamaking.

Dia sendiri lebih menyukai tanaman bonsai kelapa karena varian ini mudah ditemui dan sesuai dengan iklim tropis. Maka, tak heran kalau varian ini mendominasi koleksi bonsai di halaman rumahnya.

"Awalnya saya belajar dari Youtube cara untuk merawat bonsai," aku Wili mengisahkan awal mula dia belajar merawat bonsai.

Dikatakannya, ada banyak tanaman bisa dijadikan bonsai, "termasuk tanaman marungga (kelor) juga bisa," tambahnya.

Menurutnya, ada kepuasan tersendiri bisa merawat tanaman bonsai dan melihat hasilnya.

"Kalau sudah agak besar tidak butuh banyak air. Awal-awal baru butuh banyak air," katanya.

"Ada juga yang pernah pesan dari Bali tapi kesulitan di pengirimannya," kata Wili.

Jika ada yang hendak belajar cara merawat bonsai, tandasnya, bisa langsung datang ke rumahnya dan belajar bersama. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved