Berita Timor Leste

Timor Leste Berhasil Perangi Corona, Namun Penyumbang Penyakit Tertinggi di Dunia, Apa Itu?

Timor Leste Berhasil Perangi Corona, Namun Penyumbang Penyakit Tertinggi di Dunia, Apa Itu?

Editor: maria anitoda
via sosok grid.id
Timor Leste Berhasil Perangi Corona, Namun Penyumbang Penyakit Tertinggi di Dunia, Apa Itu? 

POS-KUPANG.COM- Timor Leste Berhasil Perangi Corona, Namun Penyumbang Penyakit Tertinggi di Dunia, Apa Itu?

Sejak Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) menetapkan Covid-19 sebagai pandemi global pada Maret 2020 lalu, virus corona telah menginfeksi 81 juta orang di seluruh dunia dan merenggut kehidupan sekitar 1,7 jiwa.

Seluruh dunia tengah menghadapi jumlah kasus Covid-19 yang terus menanjak dan jumlah kematian akibat virus corona yang terus bertambah.

Baca juga: Satu Pasien Terkonfirmasi Covid-19 Meninggal Dunia dan Dimakamkan di TPK Napung Langir-Sikka

Baca juga: Bupati Djafar Koordinasi dengan Keluarga Korban Sriwijaya Terkait Kesulitan Urus Identitas

Baca juga: Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mabar Positif Corona

Namun, cerita mengenai pandemi virus corona sedikit berbeda di Timor Leste, negara dengan fasilitas kesehatan yang minim dan pendapatan perkapita yang rendah.

Menurut John Hopkins University dan Google, total kasus Covid-19 di negara kecil itu hanya tercatat 41 kasus dengan nol kematian hingga Senin (28/12/2020). Keberhasilan Timor Leste yang berhasil mengendalikan Covid-19 di negara tersebut disanjung oleh banyak pihak.

Dilansir dari East Asia Forum, penanggulangan Covid-19 di Timor Leste sangat serius dan mengesampingkan perdebatan politik yang menyeruak.

Pada Maret, semua partai politik sepakat untuk meminta Presiden Timor Leste Fransisco Guterres mengumumkan keadaan darurat.

Guterres juga diminta untuk menangguhkan beberapa hak politik dan jaminan konstitusional. Tindakan keras itu dianggap perlu untuk melakukan tindakan pengurungan pertama dan mencegah virus memasuki negara itu.

Dilansir dari Al Jazera, Direktur Eksekutif Program Kegawatdaruratan Kesehatan WHO, Michael Ryan, memuji keberhasilan Timor Leste mengendalikan Covid-19.

Keberhasilan tersebut dinilai menggembirakan, pasalnya Timor Leste hingga saat ini masih sangat bergantung pada dukungan berbasis PBB dan LSM.

Negara dengan populasi 1,2 juta jiwa dinilai sangat tegas dalam menekan penyebaran virus corona. Peneliti di LSM La'o Hamutuk yang berbasis di ibu kota Dili, Mariano Ferreira, mengatakan Pemerintah Timor Leste sangat cepat memberlakukan keadaan darurat sejak kasus pertama muncul pada 21 Maret.

“Semua kegiatan publik dan swasta, serta layanan pemerintah ditutup, bahkan pengumpulan massa tidak diperbolehkan. Jadi kami merasa benar-benar darurat dan semua orang kembali ke kampung halaman (dari Dili) dan tinggal di sana,” kata Ferreira kepada Al Jazeera. Fereira, yang telah memantau lembaga pemerintahan di Timor Leste selama 12 tahun, menambahkan bahwa pemerintah juga menutup sekolah hingga Januari 2021.

Perbatasan masih ditutup untuk sebagian besar orang asing kecuali penduduk asli. Selain itu, penerbangan internasional juga ditangguhkan kecuali untuk urusan pemerintahan dan kemanusiaan.

Mereka diperbolehkan masuk Timor Leste wajib dikarantina selama 14 hari di fasilitas yang dikelola pemerintah.

Selain pemerintah Timor Leste, rakyat juga ikut berperan dalam mengendalikan penyebarab virus corona. Sejumlah warga secara sukarela menyediakan rumah mereka kepada pemerintah sebagai tempat karantina untuk ribuan orang.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved