Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Bupati Djafar Koordinasi dengan Keluarga Korban Sriwijaya Terkait Kesulitan Urus Identitas

Bupati Kabupaten Ende Djafar Achmad akan koordinasi dengan keluarga korban jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Jakarta-Pontianak

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/LAUS MARKUS GOTI
Bupati Ende Djafar Achmad di ruang kerjanya, Jumat (9/10/2020). 

POS-KUPANG.COM | ENDE - Bupati Kabupaten Ende Djafar Achmad akan koordinasi dengan keluarga korban jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Jakarta-Pontianak, yang kini tengah kesulitan identitas korban. 

Dua korban jatuhnya pesawat tersebut, berasal dari Ende, yakni Teofilus Lau Ura Dari atau Olus asal Desa Pora, Ende dan calon istri Olus, Shelfi.

Saat ini keluarga korban tengah kesulitan mengurus identitas korban. Mengingat, Olus dan istrinya mengunakan KTP milik orang lain, sehingga nama yang tertera di manifes penumpang pesawat tersebut nama orang lain.

Baca juga: Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mabar Positif Corona

Hal ini bisa berdampak, Olus dan calon istrinya bisa jadi tidak menerima santunan dari pihak Jasaraharja. Pasalnya pihak Jasaraharja hanya akan memberi santunan sesuai nama yang tertera pada daftar manifes penumpang.

Bupati Djafar dihubungi POS-KUPANG.COM, Minggu (9/1/2021) terkait apa yang tengah dihadapi kelurga korban tersebut mengatakan akan koordinasi dengan keluarga. "Kita akan coba koordinasi dengan pihak keluarga mencarikan jalan terbaik," kata Bupati Djafar.

Baca juga: Keluarga Panik, Ternyata Tidak Ada Feliks Wenggo Asal Ende di Pesawat Sriwijaya Air yang Jatuh

Tak lupa Bupati Djafar menyampaikan turut berempati dengan keluarga korban. "Semoga Tuhan yang Maha Kuasa memberikan kesabaran  dan ketabahan   bagi keluarga / para penumpangnya mendapat tempat yang layak di sisi Tuhan yang Maha Essa," ungkapnya.

Sehubungan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Bupati mengingatkan, KTP sangat penting untuk berbagai keperluan. Oleh karena itu ia mendorong warga Kabupaten Ende yang belum memiliki KTP agar mengurusnya.

Sementara itu, Benediktus Beke, keluarga korban, kepada POS-KUPANG.COM mengatakan, pihak Jasaraharja hanya akan memberikan santunan untuk korban yang identitasnya tertera di manifes penumpang.

Benediktus saat ini tengah berada di Jakarta baru berangkat siang tadi. "Saya ke Posko-posko pengaduan korban pesawat Sriwijaya," ungkapnya.

Benediktus mengaku mereka mendapat informasi mengenai jatuhnya pesawat Sriwijaya, Sabtu (9/1/2021), melalui berita dan media sosial

Benediktus bermaksud melaporkan identitas Olus. "Kalau calon istrinya kita masih cek identitas lengkapnya," kata Benediktus.

Dalam akta kelahiran yang dikirimkan Benedikus kepada POS-KUPANG.COM, tercatat, Teofilus Lau Ura Dari lahir di Pora,  Kecamatan Wolojita, Kabupaten Ende, 5 Maret 1998. Sementara ibu Teofilus bernama Dementria Ledi Vita Eta.

"Kami semua kelurga berada di Flores, orangtua pengetahuan terbatas. Bapa dan ibunya Olus juga sedang tidak bersama, bapaknya ada merantau di Malaysia. Kami berupaya identitas mereka disesuaikan dengan surat permandian, ijazah," ungkap Benediktus.

Benediktus mengatakan, Olus dan Calon istrinya menggunakan KTP orang lain karena terburu-buru ke Pontianak. "Nah persoalannya kenapa penerbangan juga melayani waktu itu. Kami tidak tau," ungkapnya.

Olus Pakai KTP Feliks Wenggo, Keluarga Feliks Sempat Panik

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved