Nestapa Ayah Pramugari Mia Trisetyani : Saya Hancur Sekali, Yang Penting Saya Bisa Dapat Jasadnya 

berlibur di rumah karena pengajuan cutinya telah disetujui kantor. Tetapi apa daya, asa itu tidak mungkin terpenuhi. 

Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
zoom-inlihat foto Nestapa Ayah Pramugari Mia Trisetyani  : Saya Hancur Sekali, Yang Penting Saya Bisa Dapat Jasadnya 
Dokumentasi Keluarga
Foti almarhum Mia Trisetyani, pramugari Sriwijaya Air asal Sabu NTT sebelum kejadian

"Ya saya dapat informasi dari kelurahan dari nelayan bubu ada orang yang minta tolong, ada ledakan api di sekitar Pulau Laki," ucap dia.

Kini, tim dari Basarnas sedang menuju lokasi kejadian. "Basarnas sedang ke lokasi. Belum ada lagi informasi ke saya," kata dia.  (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong ) 

* Pilot Sriwijaya Air Kapten Afwan Dikenal Keluarga Suka Berbagi Ilmu & Nasihat, Lupa Sterika Baju Jadi Firasat 

Sosok pilot Sriwijaya Air SJ-182 Kapten Afwan  sontak menjadi pusat perhatian seantero negeri

Mantan penerbang TNI AU itu merupakan pilot terakhir yang menerbangkan pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di Perairan Pulau Seribu, Sabtu (9/1/2021) sekitar pukul 14.36 Wita

Tanda-tanda kepergian Aswan sebelumnya sudah jadi firasat istri, namun hal itu baru disadari setelah mengetahui sang suami merupakan orang yang menerbangkan pesawat naas itu

Afwan (55) pilot Sriwijaya Air SJ 182 diketahui telah menjadi seorang pilot komersil selama 34 tahun sejak lulus dari TNI Angkatan Udara (AU) pada 1987.

Iqbal Zulmie yang merupakan keponakan dari Afwan mengaku, om nya itu memang terlihat menyenangi profesinya sebagai sopir dari burung besi itu.

Sebelum mengabdi di Sriwijaya Air, Iqbal mengatakan Afwan merupakan pilot dari beberapa maskapai tanah air seperti Garuda Indonesia , Adam Air , Batavia Air, dan Lion Air

Kedekatan dirinya dengan om yang menjadi korban jatuhnya pesawat dengan nomor penerbangan SJ 182 itu pun berbeda dengan om-om nya yang lain.

"Beliau yang mengajarkan saya bagaimana kalau menjadi pilot, beliau yang dukung saya untuk jadi pilot," papar Iqbal kepada wartawan di kediaman Afwan, Bumi Cibinong Endah , Kabupaten Bogor , Jawa Barat, Minggu (10/1/2021).

Pilot pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di Kepulauan Seribu bernama Kapten Afwan.

Dia tercatat pernah menjadi penerbang TNI Angkatan Udara.

Kapten Afwan merupakan alumni Ikatan Dinas Pendek (IDP) IV Tahun 1987.

"Capt Afwan adalah Penerbang TNI AU periode 1987-1998, beliau terbang di Skadron Udara 4 dan Akadron Udara 31. Alumni dari IDP IV tahun 1987," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma Indan Gilang, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (9/1/2021).

Indan menambahkan, pesawat tersebut juga mengangkut keluarga dari Kadislog Lanud Supadio Kol Tek Ahmad Khaidir.

Mereka adalah istri Akhmad Khaidir, Rahmania Ekananda dan dua orang anaknya, yaitu Fazila Ammara dan Dinda Amelia.

Dalam kenangannya, Iqbal yang juga bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kementerian Keuangan ini mengaku, Afwan adalah sosok om yang baik dan selalu memberikan wejangan hidup kepadanya selama ini.

Nasihat-nasihat tersebut diakui Iqbal seputar agama, dirinya mengaku kerap diingatkan pentingnya agama dalam kehidupan.

"Selalu yang diobrolin itu tentang agama, jarang sekali beliau cerita tentang pekerjaannya kecuali pada saat saya lulus sekolah, beliau mengajarkan tentang bagaimana menjadi pilot, itu saja," akunya.

Afwan merupakan anak keempat dari lima bersaudara, meski terbilang anak paling buncit, namun Iqbal mengatakan rumah omnya itu kerap menjadi tempat berkumpul keluarga besar.

Tiap lebaran baik Idul Fitri ataupun Idul Adha, rumah om kesayangannya itulah yang menjadi lokasi berbagi kebahagiaan.

"Bisa dibilang beliau inisiator keluarga besar kami, kalau ada acara pasti kumpulnya di sini," tuturnya.

Kedekatan itu pula yang diakui Iqbal menjadi kehilangan besar bila Tuhan menakdirkan lain atas hilang kontaknya pesawat SJ 182 itu.

Komunikasi dirinya dengan Afwan terjadi pada Senin (4/1/2021) lalu yang diakui Iqbal hanya menanyakam kabar seperti biasanya.

"Saya sendiri ngga punya firasat apapun, beliau juga tidak bercerita atau menunjukkan hal yang aneh, semua seperti biasa, makanya kita (keluarga) kaget banget begitu dapat kabar ini," akunya.

Afwan merupakan suami dari seorang istri dan ayah dari tiga orang anak yang kesemuanya adalah perempuan, ketiganya masing-masing duduk di bangku SMP, SD, dan TK.

Firasat istri

Sebelum berangkat kerja meninggalkan keluarga tercinta, ternyata ada satu hal yang menjadi kejadian janggal yang dialami istri Kapten Afwan Pilot Sriwijaya Air SJ 182.

Keponakan korban yakni Iqbal Zulmie mengaku, sang istri Pipit Rahmawati, ternyata mengalami suatu perbuatan dari sang suami yang tidak biasanya dilakukan.

Iqbal mengaku hal itu bisa jadi menjadi salah satu pertanda bahwa keluarga akan mendapatkan peristiwa yang hingga kini membuat hati keluarga besar Afwan bersedih.

Penuturan ini disampaikan langsung Pipit kepada pihak keluarga yang dikatakan Iqbal sudah datang sejak Sabtu (9/1/2021) malam begitu mendengar kabar pesawat yang dipiloti sang paman hilang kontak.

"Jadi, selama 15 tahun menikah, baru kemarin itu istrinya lupa menyetrika baju (Afwan), padahal biasanya ngga pernah seperti itu, ini pertama kalinya," papar Iqbal kepada wartawan di kediaman Afwan, Bumi Cibinong Endah, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/1/2021).

Baju yang dimaksud Iqbal adalah baju kerja atau seragam pilot yang harus dikenakan Kapten Afwan selama bertugas.

Kejadian itu berlangsung tepat sebelum Afwan bergegas menuju bandara dan menunaikan tugasnya sebagai pilot.

"Kejadiannya (lupa menyetrika baju) ya pas Sabtu (9/1/2021) siang itu sebelum (Afwan) berangkat kerja," tutur Iqbal.

Iqbal pun mengaku hanya kejadian itu saja yang baru diterima dirinya dan pihak keluarga.

Sebab, begitu mendengar peristiwa yang menggemparkan dunia penerbangan ini, sang tante tak dapat lagi berkomunikasi dengan baik.

"Beliau masih shock ya, kita keluarga juga mengerti jadi memang engga banyak nanya dulu. Cuma kejadian (lupa setrika baju) itu saja yang baru kita tahu dari istrinya (Afwan)," aku Iqbal.

Iqbal mengatakan, terakhir tantenya itu berkomunikasi dengan sang paman pada Sabtu (9/1/2021) siang sebelum korban berangkat kerja.

"Pas mau berangkat kerja itu terakhir kali ketemu dan komunikasi sama istrinya," ujarnya.

* 5 Kecelakaan Pesawat Paling Mematikan dalam Sejarah Indonesia Nomor 3 Rumor Buruk Beredar Soal Pilot

Dunia penerbangan dan masyarakat Indonesia pada Sabtu (9/1/2021) dikejutkan dengan kabar hilang kontaknya pesawat Sriwijaya Air rute penerbangan Jakarta-Pontianak setelah beberapa saat lepas landas dari bandara Doekarno -Hatta.

Pesawat dengan kode penerbangan SJ182 tersebut hilang kontak pukul 14.40 WIB.

Dan selanjutnya diketahui jatuh di perairan Pulau Seribu DKI Jakarta.

Data FlightRadar24 mendapati pesawat hilang kontak hanya berselang sekitar empat menit sejak lepas landas.

Penurunan ketinggian pesawat dari posisi yang sudah di posisi jelajah hingga hilang dari radar terpantau sekitar setengah menit saja.

Pesawat tersebut lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, sekitar pukul 14.35 WIB.

Empat menit berselang atau sekitar pukul 14.40 WIB, pesawat tersebut pun hilang kontak dan tidak terdeteksi lagi keberadaannya.

Berdasarkan kontak terakhir yang terjadi pada pukul 14.40 WIB, pesawat yang mengangkut 62 orang itu terdeteksi berada di atas perairan Kepulauan Seribu.

Napak tilas sejenak mengenai kecelakaan pesawat yang terjadi di Indonesia, beberapa kecelakaan pesawat terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.

Dari kecelakaan pesawat Adam Air yang hingga kini masih menjadi misteri, kemudian disusul dengan kecelakaan tragis lainnya.

Berikut ini adalah 5 kecelakaan pesawat paling tragis yang terjadi di Indonesia:

1. Kecelakaan Garuda Indonesia 152 tahun 1997

Pesawat Airbus A300-B4 Garuda Indonesia tujuan Jakarta-Medan jatuh di desa Buah Nabar, Sumatera Utara pada bulan September 1997.

Pesawat hendak mendarat di Bandara Polonia, Medan dan saat itu Medan sedang berkabut tebal akibat kebakaran hutan.

Akibatnya, terjadi kebingungan antara petugas bandara dengan pilot mengenai arah yang harus ditempuh untuk pendaratan.

Sayap kiri pesawat menabrak jurang dan pesawat terjun bebas ke hutan hingga hancur terbakar.

Seluruh penumpang pada saat itu sebanyak 234 orang termasuk awak pesawat tewas.

2. Air Asia 8501 tahun 2014

28 Desember 2014 adalah musim liburan akhir tahun dan banyak sekali pesawat yang dipenuhi penumpang.

Air Asia 8501 terbang hari itu dari Surabaya menuju Singapura dengan nomor penerbangan QZ8501.

Belum lama lepas landas, pesawat Air Asia ini kehilangan kontak di sekitar Laut Jawa dekat Selat Karimata.

Pencarian dilakukan sejak 28 Desember, dan baru pada 30 Desember 2014, puing pesawat ditemukan mengapung di perairan Laut Jawa.

155 penumpang dan 7 kru pesawat tewas tenggelam .

Kecelakaan ini disebabkan kerusakan ekor belakang yang diperparah karena ada kesalahan dari pilot (pilot error).

3. Silk Air 185 tahun 1997

Hanya tiga bulan setelah jatuhnya pesawat Garuda Indonesia 152 di Medan, pesawat Silk Air jurusan Jakarta - Singapura jatuh di Sungai Musi, Palembang.

Silk Air dengan nomor penerbangan 185 ini merupakan kecelakaan paling tragis.
Sebanyak 97 penumpang dan 7 kru tewas tenggelam.

Namun, tidak ada kerusakan berarti pada pesawat dan tidak ditemukan masalah teknis yang menyebabkan pesawat ini jatuh.

Pilot diduga sengaja menjatuhkan pesawat karena mengalami depresi pribadi.

Namun, pihak SilkAir mengatakan bahwa dugaan bahwa Kapten Tsu Way Ming bunuh diri dengan menjatuhkan pesawat anyar yang baru berusia 10 bulan sebagai "kabar palsu, jahat, dan sangat tidak bertanggung jawab."

Mereka menyebut, kecelakaan bisa saja diakibatkan gangguan listrik progresif.

4. Adam Air KI-574 tahun 2007

Ini salah satu kecelakaan pesawat di Indonesia yang tidak akan dilupakan oleh siapa saja, terutama keluarga korban.

Hingga ahri ini, bangkai pesawat dan seluruh jasad penumpang tidak pernah terlihat, tidak pernah berhasil ditemukan.

Pesawat Adam Air jurusan Jakarta-Surabaya-Manado jatuh tanggal 1 Januari 2008 di Selat Makasar dengan kedalaman 2.000 m.

Seluruh penumpang dan awak berjumlah 102 orang tewas dalam kejadian ini.
Kotak hitam Adam Air ditemukan pada 28 Agustus tahun 2007 tapi tidak dibuka ke publik.

Cuaca badai dan kerusakan internal diduga menjadi penyebab kecelakaan ini.

Baca juga: Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mabar Positif Corona

5. Mandala Airlines RI 091 tahun 2005

Pesawat Boeing 737-200 Mandala Airlines dengan nomor penerbangan RI 091 mengalami kecelakaan saat akan lepas landas.

Pesawat ini berangkat dari bandara Polonia, Medan menuju Jakarta.

Sayangnya, pesawat gagal take-off dan menerobos pagar bandara serta menabrak perumahan penduduk.

Pesawat meledak beberapa kali dan hancur terbakar hampir seluruhnya dan lima rumah warga juga terbakar. 

Artikel ini telah tayang di Intisari-online dengan judul https://intisari.grid.id/read/032504324/pesawat-sriwijaya-air-sj182-jatuh-inilah-5-kecelakaan-pesawat-paling-mengerikan-di-indonesia-salah-satunya-pilot-diduga-bunuh-diri?page=all

Sebagian Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Kapten Afwan Pilot Sriwijaya Air Dimata Keponakan: Dia Om Favorit Tempat Berbagi Ilmu dan Nasihat, https://wartakota.tribunnews.com/2021/01/10/kapten-afwan-pilot-sriwijaya-air-dimata-keponakan-dia-om-favorit-tempat-berbagi-ilmu-dan-nasihat?page=all

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved