Ruang Rawat Pasien Covid Penuh di Kota Kupang dan TTS
Ernest Ludji mengatakan ruangan perawatan bagi pasien Covid-19 yang dikelola pemerintah Kota Kupang saat ini sudah penuh

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Kupang, Ernest Ludji mengatakan ruangan perawatan bagi pasien Covid-19 yang dikelola pemerintah Kota Kupang saat ini sudah penuh.
"Ruangan perawatan yang disiapkan pemerintah Kota Kupang untuk pasien Covid-19 sudah penuh sehingga pemerintah menyiapkan tambahan tempat tidur," kata Ernest Ludji ketika dihubungi di Kupang, Jumat (8/1/2021).
Ernest mengatakan, kapasitas tempat tidur yang disiapkan pemerintah Kota Kupang sebanyak 94, namun yang menjalani perawatan medis sudah mencapai 119 orang.
Baca juga: Warga Lamagute Takut Hujan Pasir Gunung Ile Lewotolok Kembali Erupsi
Menurut dia, pemerintah Kota Kupang harus menyiapkan tempat tidur tambahan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) SK Lerik untuk kepentingan perawatan pasien Covid-19 yang terus meningkat.
Kendati terjadi penambahan kasus Covid-19 di ibu kota Provinsi NTT ini yang telah menembus 1.064 kasus, namun belum melakukan pelaksanaan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Baca juga: Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Niam: Vaksin Sinovac Halal
Pemerintah Kota Kupang belum menerapkan PPKM berskala besar pada 11 Januari 2021 karena harus mendapat persetujuan pemerintah pusat.
Kendati beberapa syarat untuk menerapkan PPKM berskala besar telah terpenuhi, yaitu tingkat kematian yang tinggi, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 yang rendah dan jumlah pasien yang dirawat di atas 70 persen nasional maka sudah memenuhi syarat untuk melakukan PPKM.
Ia mengatakan, pemerintah Kota Kupang hanya akan memperketat kegiatan masyarakat dalam mencegah penyebaran Covid-19 seperti meniadakan pesta, jam operasi mall dan tempat hiburan dibatasi.
"Pembatasan aktivitas masyarakat dilakukan untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 di Kota Kupang," kata Ernest.
Menurut dia jumlah kasus terkonfimasi positif COVID-19 di Kota Kupang saat ini 1.064 orang dan yang masih dalam perawatan 620 orang dan yang melakukan karantina mandiri 501 orang. Sementara yang sembuh 413 orang dan yang meninggal dunia 31 orang.
Penuhnya pasien Covid-19 juga terjadi di SoE, TTS. IGD RSUD SoE terhitung sejak tanggal 7 Januari 2021 tidak menerima pasien baru. Hal ini dilakukan pihak manajemen RSUD SoE pasca jumlah pasien probable dan positif Corona yang dirawat di RSUD Soe menebus angka 13 pasien.
Pihak manajemen telah memasang pengumuman di pintu masuk ruang IGD yang bertuliskan "Ruangan IGD penuh dengan pasien reaktif Covid 19. Untuk sementara tidak menerima pasien baru sampai ruangan ini IGD dikosongkan dari pasien reaktif Covid
TTD manajemen RSUD Soe".
Kepala Tata Usaha (KTU) RSUD SoE, Richard Serang yang dikonfirmasi Pos Kupang, Jumat (8/1) tak menampik adanya kebijakan manajemen RSUD SoE untuk tidak menerima pasien baru.
Richard mengatakan, langkah tersebut diambil mengingat di ruang IGD saat ini digunakan untuk merawat pasien probable. Selain IGD, ruang VIP juga digunakan untuk merawat pasien probable. Sedangkan ruang edelweis yang bertekanan negatif sudah terisi dua pasien positif Corona.
"Iya benar, untuk sementara kita tidak menerima pasien baru karena ruang IGD kita sudah digunakan untuk merawat pasien probable. Ruang isolasi untuk merawat pasien positif terpapar virus Corona juga sudah penuh," ungkapnya melalui sambungan telepon.
Untuk sementara lanjut Richard, pasien diarahkan ke Rumah Sakit Ibu dan anak. Pihaknya saat ini sedang berkoordinasi dengan tim gugus tugas dan Bupati TTS, guna menyediakan tambahan ruangan yang akan difungsikan sebagai ruangan screening.
Nantinya lanjut Richard, sebelum pasien dibawa ke RSUD Soe, pasien akan lebih dahulu melakukan screening dan rapid untuk memastikan pasien yang bersangkutan tidak reaktif. Jika tidak reaktif, barulah pasien akan dibawah ke RSUD SoE.
Sedangkan jika pasien tersebut reaktif maka akan dilakukan isolasi di ruang khusus yang disediakan pemerintah.
Ditanya sampai kapan pihak manajemen RSUD SoEe tidak menerima pasien baru, Richard mengatakan, jika ruang screening sudah tersedia, pihaknya bisa kembali membuka ruang IGD.
"Kalau sudah dapat tambahan ruangan untuk screening, IGD bisa kita buka kembali," paparnya.
Bupati TTS, Egusem Piether Tahun yang dikonfirmasi terkait tidak diterimanya pasien baru di IGD SoE mengaku, dirinya sudah berkomunikasi dengan SMK Negeri 1 SoEe guna kembali menggunakan tiga gedung milik SMK Negeri 1 SoE yang sebelumnya sempat dimanfaatkan sebagai ruang isolasi.
"Kita gunakan tiga gedung milik SMK Negeri 1 SoE untuk pelayanan kesehatan," tulis Bupati Tahun melalui pesan WhatsApp. (din/ant)